JAKARTA, DISWAY.ID - Irjen Napoleon Bonaparte secara tegas kepada seluruh pihak yang terlibat dalam insiden baku tembak hingga menewaskan Brigadir J harus punya jiwa kesatria.
Demi menghindari kasus yang bertele-tele ini, Irjen Napoleon meminta agar para pelaku bisa segera mengakui kesalahannya.
Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri bahkan juga menyebut para pelaku pembunuhan Brigadir J 'jangan cemen' terhadap kasus yang telah mereka perbuat sendiri.
BACA JUGA:Irjen Napoleon Bonaparte Ibaratkan Pistol Polisi Sebagai Istri Pertama: Kalau Itu Terjadi...
Hal tersebut disampaikan Irjen Napoleon setelah menghadiri sidang lanjutan kasus dugaan penganiayaan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis 21 Juli 2022 kemarin.
"Gentle, jangan cemen karena ada korban,” kata Irjen Napoleon Bonaparte.
Kepemimpinan Polri di sini akan menjadi suatu penilaian penting dalam mengungkap misteri dari kasus penembakan Brigadir J.
Irjen Napoleon meminta agar pihak kepolisian bisa sangat jujur dan transparan dalam membedah kasus tersebut.
BACA JUGA:Prajurit TNI Berhasil Angkat 4 Korban Karam KMP Cahaya Arafat di Kedalaman 45 Meter Laut Halmahera
Ia juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar bisa terus memberikan dukungan penuh kepada pihak kepolisian.
"Terungkap atau tidak terungkapnya masalah ini sangat tergantung pada kepemimpinan Polri, kepemimpinan yang jujur," jelas Irjen Napoleon.
"Tolong publik tetap dukung institusi Polri. Mari tetap kita dukung," tuturnya menambahkan.
Sebelumnya, Irjen Napoleon Bonaparte menyoroti senjata jenis Glock-17 yang digunakan Bharada E beradu tembak hingga menewaskan Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat 8 Juli 2022.