Walau begitu, skuad berjuluk "Garuda Asia" tidak cuma mengutamakan taktik tersebut. Bima menyadari bahwa untuk "menyikut" Vietnam, Indonesia mesti memperkaya kombinasi dan variasi serangan.
Di samping itu, penting pula memperketat pertahanan. Barisan bek yang dipimpin sang kapten Muhammad Iqbal Gwijangge mesti fokus memerhatikan lini gedor Vietnam yang piawai dalam membongkar ruang dan melepaskan umpan-umpan terobosan berbahaya.
Menurut Bima, meski masih remaja, para pemain timnas U-16 Vietnam sangat berpengalaman karena mereka sempat menjalani pemusatan latihan di Jerman dan melawan beberapa tim muda Bundesliga pada laga uji coba. Taktik, fisik dan teknik mereka terasah dengan baik.
Meski demikian, Bima Sakti tetap optimistis dengan potensi skuadnya untuk menjuarai Piala AFF U-16 2022. Jika mampu menggondol trofi kampiun, timnas U-16 Indonesia akan mempersembahkan itu sebagai hadiah untuk Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia.
"Saya meminta kepada para pemain untuk memberikan yang terbaik di final karena kesempatan tidak datang dua kali. Saya berharap mereka mengukir prestasi terbaik untuk karier dan itu akan menjadi hadiah kemerdekaan bangsa Indonesia," ujar dia.
Suporter
Laga final sepak bola, di turnamen apa saja, nyaris selalu intens dan meningkatkan sisi emosional suporter. Piala AFF U-16 2022 tak lepas dari itu.
Pelatih timnas U-16 Vietnam Nguyen Quoc Tuan sampai merasa harus meminta pengamanan khusus bagi para pemainnya pada partai final, terutama waktu mereka tengah melakukan pemanasan di pinggir lapangan.
Pria yang sempat menangani timnas U-22 Vietnam itu tak lupa bagaimana para pemainnya mendapatkan tekanan besar dari para suporter Indonesia saat berjumpa tuan rumah pada laga terakhir Grup A, Sabtu 6 Agustus 2022.
Bahkan, bukan cuma verbal, para pemain Vietnam juga mendapatkan tekanan dalam bentuk lemparan kemasan minuman. Itu terjadi ketika personel cadangan Vietnam tengah melakukan pemanasan di sela jeda pertandingan.
"Saya pikir, terkadang suporter Indonesia terlalu bersemangat memberikan dukungan. Itu yang membuat kami kesulitan," kata Nguyen Quoc.
Kelakuan beberapa suporter Indonesia di Piala AFF U-16 2022 memang meresahkan khususnya mulai pertandingan terakhir Grup A versus Vietnam. Tindakan tersebut membuat pelatih timnas U-16 Indonesia Bima Sakti meminta maaf kepada pihak Vietnam secara terbuka dalam konferensi pers sebelum semifinal.
Akan tetapi, situasi serupa terulang saat Indonesia menghadapi Myanmar pada semifinal, Rabu (10/8), yang membuat bukan lagi Bima Sakti yang melontarkan maaf, tetapi Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. Dia menyatakan perbuatan suporter itu sama sekali tak terpuji.
"Tentu itu tak boleh terjadi lagi. Itu bukan tindakan terpuji. Tidak sepatutnya melemparkan botol minuman ke arena pertandingan. Itu sangat disayangkan," ujar Irawan.
Pada final Piala AFF U-16 2022, andai berhasil memenangkan laga kontra Vietnam, Indonesia akan mendapatkan gelar kampiun keduanya. Trofi pertama diraih pada Piala AFF U-16 2018 yang juga dilaksanakan di Indonesia, tepatnya di Sidoarjo.
Nantinya, sebelum pertandingan final, pada hari dan tempat yang sama, ada pertandingan perebutan tempat ketiga yang mempertemukan Thailand dan Myanmar mulai pukul 15.30 WIB. Selangkah lagi juara, Indonesia. Garuda Asia pasti bisa!