Erman Umar menjelaskan, dalam kesaksian kliennya menyebutkan bahwa Brigadir J sempat marah dan tidak terima dengan Kuat Maruf lantaran dituduh berbuat kurang ajar kepada Putri Candrawathi.
BACA JUGA:Kapolri Bongkar Pengakuan Bharada E, 2 Kali Dipanggil Akhirnya Tunduk: Dia Pada saat Itu...
Kejadian tersebut, menurut pengakuan Bripka RR, terjadi pada 7 Juli 2022 di Magelang.
Sebelumnya Brigadir J dan Kuat Maruf terlibat keributan di kamar Putri Candrawathi.
Saat ketegangan terjadi antara Brigadir J dan Kuat Maruf, menurut pengakuan Bripka RR, Putri Candrawathi berbaring di dalam kamar.
Bahkan Putri Candrawathi sempat menanyakan keberadaan Brigadir J kepada Bripka RR.
BACA JUGA:KSAD Jenderal Dudung Beber Alasan Tak Hadir saat RDP DPR: Itu Perintah Panglima TNI
"Jadi waktu itu Bripka RR dan Bharada E mengantar makanan ke anak Ferdy Sambo yang sekolah di Taruna Nusantara. Saat mengantarkan PC menelepon Bharada E dan meminta Bripka RR segera kembali ke rumah di Magelang," ungkap Erman, seperti tayang dalam acara Kompas Petang, Kompas TV.
Sesampai ke rumah, awalnya Bripka RR tidak melihat ada orang di lantai 1 rumah. Ternyata, semua orang sudah ada di lantai 2.
Saat itu di lantai 2 ada Putri Candrawathi, Kuat Ma`ruf, Susi dan Brigadir J.
"Bripka RR naik ke atas bertemu Kuat, dan RR langsung melongok ke kamar PC. Karena RR kan dipanggil PC, tadi lewat telepon Bharada E," katanya.
Bripka RR membuat pengakuan saat itu melihat Putri Candrawathi berbaring di dalam kamar.
"Bripka RR kemudian tanya kepada Ibu PC. 'Ada apa Bu?'. Tapi Ibu tidak langsung menjawab, namun malahan bertanya, 'Joshua dimana', begitu," kata Erman.
Bripka RR, kata Erman, hanya melongok lewat pintu dan tidak melihat jelas Putri Canrawathi yang disebut belakangan sedang menangis.
"Menangis atau tidak, yang jelas seperti sakit," kata Erman.