Kuat Ma'ruf Bawa Pisau Saat Brigadir J Dieksekusi Mati, Berniat Akan Digunakan Kalau Yosua Melawan

Selasa 18-10-2022,11:59 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

BACA JUGA:Ketum PSSI Iwan Bule Minta Pemeriksaannya Sebagai Saksi Tragedi Kanjuruhan di Polda Jatim Ditunda

Selain itu Kuat Ma'ruf juga sudah berinisiatif untuk menutup seluruh pintu dan balkon rumah Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Kuat Ma'ruf langsung menutup pintu rumah bagian depan dan naik ke lantai dua, tanpa disuruh langsung menutup pintu balkon. Padahal saat itu kondisi matahari masih dalam keadaan terang benderang," terang JPU.

"Apalagi tugas untuk menutup pintu tersebut bukan merupakan tugas keseharian dari Kuat Ma'ruf, melainkan tugas tersebut merupakan pekerjaan dari Diryanto alias Kodir sebagai asisten rumah tangga," tambahnya.

Sebelumnya diketahui bahwa Ferdy Sambo menjadi tersangka pembunuhan Brigadir J pertama yang disidang di Pengadilan Negeri, Jakarta Selatan, Senin 17 Oktober 2022.

BACA JUGA:N'Golo Kante Berpotensi Pergi dari Chelsea dengan Status 'Free Transfer' Pada Juni 2023

BACA JUGA:Ferdy Sambo Letakan Pistol ke Tangan Brigadir J Setelah Tembak Tembok

Kronolog pembunuhan Brigadir J dibacakan oleh jaksa dalam persidangan Ferdy Sambo.

Sampai pada peristiwa utamanya yakni terjadinya penembakan Brigadir J di rumah dinas, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Peristiwa di Duren Tiga ini setelah Ferdy Sambo diduga mengetahui peristiwa di Magelang, yakni pelecehan Putri Candrawathi yang diduga dilakukan Brigadir J, sehingga membuat Sambo marah dan emosi.

Selain itu, Ferdy Sambo juga sudah meminta kepada ajudannya, Bripka Rizky Rizal (RR) untuk membantu Sambo merencanakan pembunuhan Brigadir J. Selain Bripka RR, Bharada Richard Eliezer (Bharada E) juga diminta untuk menembak Brigadir J saat keduanya melakukan pertemuan di Lantai 3 rumah Saguling.

BACA JUGA:Piala Dunia U-20 Pakai 6 Stadion, Menpora: Masih Ada Catatan dan Harus Diperbaiki

BACA JUGA:Maudy Ayunda Ajak Anak Muda Punya Rasa Ingin Tahu yang Tinggi: Itu Cukup untuk Mengubah Dunia!

Pertemuan Sambo dengan Bharada E itu juga disaksikan Putri Candrawathi dan mendengarkan apa yang diperintahkan Ferdy Sambo kepada Bharada E.

Saat itu Bharada E menyanggupi perintah Ferdy Sambo dengan mengatakan, "Siap komandan," kata Bharada E yang didengar Putri Candrawathi.

Ferdy Sambo juga memerintahkan kepada Bharada E agar mengisi amunisi peluru senjata api Glock 17 miliknya. "Saat itu isi peluru senjata miliki terdakwa Richard Eliezer hanya berisikan 8 butir, lalu diisinya 7 butir peluru untuk melakukan penembakan terhadap Brigadir J," jelas Jaksa.

Kategori :