BACA JUGA:Taeyang BIGBANG Comeback Melalui
BACA JUGA:8 Mitos Imlek yang Masih Dipercayai Sampai Sekarang
“Jadi keluar menelepon awal mulanya itu menelepon tidak bisa berdiri karena gemetar, jadi sambil jongkok menelepon Pak Hendra," kata Arif.
Saat di telpon tersebut, Hendra berusaha menenangkan Arif Rachman Arifin untuk jangan panik.
"Pak Hendra sampai bilang sudah tenang-tenang jangan panik. Makanya di BAP saya ada tulisannya tenang jangan panik karena memang itu luar biasa bagi saya situasi tersebut," ujarnya.
Hakim menegaskan, kepada terdakwa Arif Rachman Arifin, bahwa orang lain yang berbuat suatu namun kenapa Arif yang sampai gemetaran.
BACA JUGA:Chery OMODA 5 Siap Meluncur Awal 2023, SUV dengan Desain Futuristik?
BACA JUGA:Ambisi Marquez Lewati Gelar Rossi Temui Jalan Terjal, Lorenzo: Dengan Honda Dia Tidak Akan Bisa!
Arif mengaku takut lantaran apa yang diceritakan oleh Sambo tak sesuai dengan fakta yang ada.
Mulanya, Arif Rachman Arifin meyakini bawa apapun yang dikatakan Ferdy Sambo mengenai kronologis peristiwa penembakan Yosua di Duren Tiga adalah benar.
"Hal yang kita yakini menurut kita itu benar ceritanya,” ujar Arif.
Arif mengatakan, bahwa yang awalnya percaya dengan skenario Ferdy Sambo langsung terbantahkan ketika arif selesai melihat rekaman CCTV Duren Tiga.
“Terus terjadi hal berbeda itu kan mengagetkan kita dan membuat kita panik, sementara dari awal kita sudah ikut autopsi dan kita lihat sendiri kok sepertinya tidak begini ya, kita liat keterangannya," ujar Arif.