Negara Islam
Budi menilai, bahwa orang-orang yang bergabung di Al Zaytun dapat berpotensi bergabung atau direkrut oleh gerakan atau kelompok-kelompok teror.
"Untuk itu perlu segera pengawasan dan penyadaran kepada orang-orang yang bergabung di Al Zaytun," ujarnya.
Budi Khawatir, jika tidak adanya penyadaran dan pengawasan orang-orang tersebut akan membentuk kelompok baru dengan nama berbeda namun memiliki tujuan yang sama.
"Karena jelas targetnya untuk membentuk negara Islam. Yang pasti akan merongrong kedaulatan NKRI," tegasnya.
"Mereka juga akan mengambil pemuda-pemuda lain yang kehilangan pekerjaan," pungkasnya
Al Zaytun Membabntah
Menanggapai hal itu, A.S.E. Iskandar, salah seorang koordinator wilayah Al-Zaytun, membantah tuduhan sejumlah kalangan yang menyebut Al-Zaytun sebagai pusat kegiatan NII.
"Al-Zaytun adalah murni lembaga pendidikan. Nah, NII sejak 1962 dinyatakan tidak ada. Jadi, tidak etis mengkaitkan Al-Zaytun dengan NII," kata Iskandar.
"Saya masih aktif di pusat pendidikan ini dan bisa saya tegaskan tidak ada pusat pemerintahan (NII) di Al-Zaytun," sambungnya.