Israel mengatakan mereka menargetkan ambulans tersebut karena digunakan oleh Hamas, menurut pernyataan dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
“ Sebuah pesawat IDF menyerang sebuah ambulans yang diidentifikasi oleh pasukan sebagai digunakan oleh sel teroris Hamas di dekat posisi mereka di zona pertempuran,” tulisnya.
BACA JUGA:Bantuan Kemanusian dari Indonesia Dipastikan Masuk ke Gaza
BACA JUGA:Israel Klaim Kepung Gaza, Hamas Tunjukkan Perlawanan Dahsyat
“ Sejumlah anggota teroris Hamas tewas dalam serangan itu… Kami memiliki informasi yang menunjukkan bahwa metode operasi Hamas adalah dengan mentransfer anggota teror dan senjata ke dalam ambulans,” kata pernyataan itu.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, yang berada di Rumah Sakit Al-Shifa, mengatakan Israel bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Dr Ashraf Al-Qidra mengatakan bahwa pihak berwenang telah mengatur konvoi medis dari rumah sakit dan telah memberi tahu Komite Palang Merah Internasional (ICRC) tentang langkah tersebut.
Dia mengatakan konvoi tersebut sedang melakukan perjalanan ke Penyeberangan Rafah di perbatasan di selatan daerah kantong yang terkepung dan dipandang sebagai harapan terakhir bagi warga Gaza untuk melarikan diri ketika bom Israel menghujani jalur tersebut.
“ Ketika ambulans bergerak ke arah selatan, pendudukan [Israel] menargetkan ambulans di beberapa lokasi, termasuk di gerbang kompleks medis Al-Shifa,pendudukan Israel sengaja menargetkan ambulans tersebut,” katanya.
RS Al-Shifa Terkepung
Rumah Sakit (RS) Al-Shifa semakin menjadi bagian dari garis depan ketika Israel pekan lalu mengklaim bahwa fasilitas tersebut adalah lokasi pusat komando dan kendali Hamas.
Letaknya di salah satu daerah terpadat di dunia, Jalur Gaza, yang sedang digempur dan dikepung oleh militer Israel.
Seruan untuk melakukan gencatan senjata oleh Hamas, organisasi bantuan, dan sebagian besar komunitas global telah ditolak mentah-mentah oleh pemerintah Israel, yang telah berjanji untuk memusnahkan Hamas setelah serangan terornya bulan lalu, yang membantai lebih dari 1.400 warga Israel, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.
Di Gaza, korban sipil terus meningkat ketika Israel menyerang lingkungan perumahan besar, sekolah, dan beberapa daerah di sekitar rumah sakit, yang disebut sebagai serangan yang menargetkan militer.