Rumah sakit terdekat dengan kamp tersebut adalah Rumah Sakit Al-Aqsa tetapi fasilitas kesehatan tidak berfungsi di seluruh Gaza karena Israel terus membombardir wilayah tersebut selama tiga bulan.
BACA JUGA:Muhammad Abu Hweidy Jadi Wartawan ke 100 yang Tewas di Gaza
BACA JUGA:Kebiadaban Zionis Israel Perkosa Anak Perempuan 13 Tahun di Penjara Jenin, Alat Vital Rusak Parah!
Serangan tersebut menewaskan lebih dari 20.400 warga Palestina sejak 7 Oktober dan membuat lebih dari 80 persen pengungsi mengungsi. 2,3 juta orang yang tinggal di sana.
“ Seluruh sistem perawatan medis di Jalur Gaza memburuk dan berada di ambang kehancuran,” kata Azzoum.
Hamas menyebut serangan udara terhadap kamp al-Maghazi sebagai pembantaian yang mengerikandan menyebutnya sebagai kejahatan perang baru.
Sementara itu Paus Fransiskus menyesalkan perang di Tanah Suci di mana para pejabat kesehatan Palestina mengatakan serangan udara menewaskan sedikitnya 78 orang pada Malam Natal di salah satu malam paling mematikan di Jalur Gaza dalam pertempuran Israel dengan Hamas yang telah berlangsung selama 11 minggu.
BACA JUGA:Agresi Israel di Gaza Sebagai Salah Satu Paling Mematikan dalam Sejarah Perang
Serangan Israel yang dimulai beberapa jam sebelum tengah malam terus berlanjut hingga Hari Natal pada Senin, 25 Dersember 2023.
Penduduk lokal dan media Palestina mengatakan Israel meningkatkan serangan udara dan darat terhadap al-Bureij di Gaza Tengah.
Tentara Israel mengatakan sedang meninjau laporan insiden Maghazi dan berkomitmen untuk meminimalkan kerugian terhadap warga sipil.
Hamas membantah tuduhan Israel bahwa mereka beroperasi di daerah padat penduduk atau menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.