"Sebenarnya, tanpa pangkat istimewa ini, Prabowo tetap akan menjadi panglima tertinggi di posisinya nanti kalau memang KPU menetapkan beliau sebagai presiden terpilih dan kemudian dilantik di bulan Oktober," paparnya.
"Tapi, tentu presiden punya pertimbangan mengapa diberikan pada saat rapim TNI," pungkasnya. (Candra Pratama)