BACA JUGA:5 Fakta Tentang Keagamaan di Arab Saudi, Menganut Paham Ultra-Konservatif Wahabi?
BACA JUGA:PM Palestina Mohammad Shtayyeh Menyerahkan Pengunduran Diri kepada Abbas atas 'Genosida' di Gaza
Badan kemanusiaan PBB, OCHA, menggambarkan situasi keamanan pangan sebagai sangat kritis di seluruh Gaza, khususnya di Gaza utara.
Menurut Program Pangan Dunia (WFP), tidak ada kelompok kemanusiaan yang mampu mengirimkan bantuan ke wilayah utara selama lebih dari sebulan. Badan tersebut menuduh Israel memblokir akses.
“ Jika tidak ada perubahan, kelaparan akan segera terjadi di Gaza utara,” kata wakil direktur eksekutif WFP Carl Skau.
Para pejabat Israel membantah memblokir pasokan dan penembakan tersebut.
Dengan terbatasnya aliran bantuan di darat, lebih banyak lagi bantuan yang datang dengan parasut yang diturunkan dari pesawat.
BACA JUGA:Detik-detik Tentara AU Amerika Bakar Diri Protes Serangan Israel ke Gaza: Free Palestine!
BACA JUGA:Zelensky Mengklaim, 31 Ribu Tentara Ukraina Tewas dalam Invasi Rusia
Negara tetangganya, Jordan, mengatakan pada hari Kamis pihaknya kembali mengirimkan makanan dan bantuan lainnya melalui udara.
Tentara Yordania mengatakan penurunan di Gaza utara terjadi atas kerja sama dengan Bahrain dan Oman
Kantor berita resmi Uni Emirat Arab, WAM, mengatakan negara Teluk itu telah memulai operasi gabungan dengan Mesir untuk mengirimkan bantuan makanan dan medis.
“ Operasi itu akan berlangsung beberapa minggu,” katanya.
Di wilayah selatan, hampir 1,5 juta orang yang berusaha melarikan diri dari pertempuran kini memadati kota Rafah, juga kekurangan makanan, karena Israel mengancam akan mengirimkan pasukan untuk melawan pejuang Hamas di sana.
BACA JUGA:Pemerintah Kerajaan Inggris Siap Dukung IKN Jadikan Ibu Kota Dunia untuk Semua
BACA JUGA:Brigade Al-Qassam Bunuh Perwira Tentara Israel Gunakan Senapan 'Ghoul' di Kota Gaza