BACA JUGA:Rolls Royce Suami Sandra Dewi Disita Kejagung, Harvey Moeis Beli Untuk Hadiah ke Istrinya
Militer Israel sejauh ini juga telah meningkatkan serangan udara di Suriah terhadap Korps Garda Revolusi Islam Iran dan kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, di mana keduanya mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Sedangkan pihak Israel sendiri belum mengeluarkan stateman resminya tentang penyerangan tersebut.
Meskipun demikian, The New York Times mengatakan bahwa empat orang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengakui bahwa Israellah yang melakukan serangan itu.
BACA JUGA:Inter Kalahkan Empoli, Gelar Juara Serie A Sudah di Depan Mata!
BACA JUGA:Empat Tahun Pandemi Berlalu, OJK Resmi Akhiri Kebijakan Restrukturisasi Kredit Covid-19
Misi Iran di PBB menggambarkan serangan itu sebagai ‘pelanggaran yang vulgar terhadap Piagam PBB, hukum internasional, dan prinsip dasar yang tidak dapat diganggu gugat di tempat diplomatik dan konsuler’.
Serangan tersebut merupakan ancaman signifikan terhadap perdamaian dan keamanan regional.
Iran juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk serangan tersebut dan mengatakan bahwa Teheran mempunyai hak untuk mengambil tindakan tegas.
Hizbullah yang merupakan kelompok Lebanon yang dipandang sebagai proksi bersenjata paling kuat Iran di kawasan, berjanji akan membalas serangan Israel tersebut.
BACA JUGA:Putri Tora Sudiro Dirawat di Rumah Sakit Gegara Kena DBD: Pet Cembuh Jenikiw
BACA JUGA:Ditinjau Menko Polhukam dan Kapolri, ASDP Pastikan Pelabuhan Merak Siap Dilintasi Pemudik
“Kejahatan ini tidak akan berlalu tanpa musuh menerima hukuman dan balas dendam,” kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan.
Negara-negara Muslim termasuk Irak, Yordania, Oman, Pakistan, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab juga mengutuk serangan tersebut, begitu pula Rusia.