Profil Kurniawan Dwi Yulianto, Asisten Pelatih Como 1907 Milik Djarum Group yang Promosi ke Serie A

Senin 13-05-2024,07:00 WIB
Reporter : Subroto Dwi Nugroho
Editor : Subroto Dwi Nugroho

BACA JUGA:Ini Target STY untuk Timnas Indonesia Selanjutnya

BACA JUGA:Guinea U-23 Diduga Curang Memainkan Pemain Berusia 25 Tahun, Kasus Pemalsuan Umur Mencuat?

Namun sayang, kerinduan Kurniawan pada Tanah air, akhirnya memilih untuk kembali ke Indonesia.

Kurniawan telah bermain untuk 12 tim di Indonesia setelah kembali ke Indonesia pada tahun 1995.

Ia  memenangkan gelar Liga bersama PSM Makassar pada tahun 2000 dan Persebaya Surabaya pada tahun 2004. 

Dia mencetak lebih dari 170 gol untuk semua tim yang diperkuatnya. 

Meski begitu, kedatangannya kembali ke Indonesia tidak berjalan mulus karena para pembela HAM secara brutal menargetkan striker populer tersebut dan media memburunya sebagai seorang selebriti. 

BACA JUGA:RESMI! Kylian Mbappe Umumkan Keluar dari PSG di Akhir Musim, Langsung Gabung Real Madrid?

BACA JUGA:Vinicius Jr Semakin Dekat Raih Ballon d'Or Pertamanya

Transisi yang sulit di awal usia 20-an membawanya pada niat berhenti dari sepak bola dan skandal narkoba yang membuat PSSI menskorsnya dari tim nasional. 

Kritik pun marak terhadap Kurniawan karena tak mampu menyamai kualitas yang ditunjukkannya di Eropa. 

Dia mengatasi tantangan dan menjadi lebih stabil ketika bergabung dengan PSM pada tahun 1999 dan memenangkan trofi tim pertamanya pada tahun 2000. 

Dia berada di urutan kedua dalam daftar pencetak gol terbanyak tahun itu di bawah rival abadinya Bambang Pamungkas yang bermain di klub Sarawak, malaysia.

Meskipun popularitasnya berasal dari prestasinya di Eropa dan Indonesia, ia paling produktif ketika bermain di Malaysia untuk Sarawak FA pada 2005-2006 dengan 29 gol dalam 31 penampilan. 

BACA JUGA:10 Pemain Remaja Termahal Sepanjang Masa, Lagi-lagi Kylian Mbappe

BACA JUGA:Bikin Malu! Suporter Timnas Indonesia Rasis ke Pemain Guinea di Medsos, Netizen: Benar Kata Marselino

Kategori :