Kemudian adanya sirkulasi siklonik di barat Pulau Sumatra dan di Kalimantan secara tidak langsung turut membentuk area netral di Laut Jawa dengan area pertemuan angin (konfluensi) di sebagian wilayah Jawa Barat.
Di samping itu juga lelembapan udara di wilayah Jawa Barat pada lapisan 850-500 mb berkisar antara 60-98 persen sehingga mendukung pertumbuhan awan.
"Labilitas atmosfer secara umum bervariasi pada kategori ringan hingga kuat mengindikasikan adanya potensi pembentukan awan konvektif," tambahnya.
Dengan diprediksinya kondisi ekstrem ini, pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi sebagai dampak, salah satunya janjir dan tanah longsor.