“Elkan pemain yang hebat dan pemain profesional yang hebat sayangnya dengan cedera yang dialaminya hal itu tidak berjalan sebaik yang diharapkan semua orang.
"Tidak ada keraguan sama sekali dalam benak saya, Ia akan menjadi pemain bertahan yang sangat baik sebagai seorang profesional jika saya menunjukkan grafik di pusat kebugaran dia memenangkan segalanya."
"Di balik semua itu dia memiliki sisi manusiawi yang fantastis,"kata Pelatih backpol tersebut dikutip dari media Inggris.
BACA JUGA:Thom Haye dan Jordi Amat Dikabarkan Bakal Merumput di Liga 1, LIB: Kami Sudah Banyak Dengar
Maka dari itu jangan heran publik sepak bola tanah air bertanya-tanya apakah ini sebenarnya ada masalah pribadi juga ke pihak federasi, apakah PSSI juga ada yang belum memaafkan Elkan Baggott atau ia enggan terbuka.
Bahkan media Inggris blackpoolgazet.co.uk juga merasa bingung dengan apa yang salah dengan Elkan Baggott.
Tapi menurut seorang jurnalis olahraga tanah air Firzi Idris yang sudah sangat menggeluti sepak bola Indonesia menyebut kalau terkait Elken Baggott, info situasinya masalah lebih rumit dari itu.
Namun itu juga banyak alasannya karena Elkan Baggott adalah sosok gerbong pembuka jalan pemain keturunan Lalu dari segi postur dan kaki kiri sebagai kaki utamanya juga sangat dibutuhkan.
Wajar jika semua menghargai sosoknya, selain Elkan Baggott dinamika pemanggilan skuad timnas Indonesia juga memuncul tanda tanya di posisi kiper di mana satu keputusan mengejutkan datang dari tim ke pelatihan.
Cyrus Margono yang digadang-gadang akan dipanggil, justru mucul nama Reza Arya yang kembali dipanggil ke timnas Indonesia.
Padahal pelatih kiper baru Sjoerd Woudenberg bahkan sempat terbang langsung ke Kosovo ke markas klub KF Dukagjini , sebuah sinyal kuat bahwa Cyrus Margono mulai masuk radar timnas Indonesia, sesuatu yang tidak pernah terjadi di era Shin Tae-yong.
Namun pada kenyataannya berkata lain, dari tiga slot penjaga gawang tak satu pun diberikan kepada Cyrus Margono.
Reza Arya justru jadi pilihan untuk melengkapi skuad untuk TC bersama Maarten Paes, Emil Audero, Ernando Ari dan Nadeo Argawinata.