JAKARTA, DISWAY.ID – Detak jantung yang mendadak cepat tanpa sebab bisa jadi tanda aritmia atau gangguan irama jantung.
Meski sering terjadi pada lansia, kondisi ini juga banyak dialami anak muda.
Salah satu jenis aritmia yang sering muncul adalah Supraventricular Tachycardia (SVT), yaitu detak jantung yang melonjak tiba-tiba dan menghilang sendiri.
Bila dibiarkan, SVT bisa memicu gagal jantung, stroke, bahkan kematian. Solusi utamanya adalah prosedur ablasi, bukan sekadar obat.
Menurut dr. Dony Yugo Hermanto, Sp.JP (K), FIHA, dokter spesialis jantung RS Siloam TB Simatupang, aritmia terbagi jadi tiga: irama terlalu cepat (tachycardia), lambat (bradycardia), dan tidak teratur (flutter).
"Aritmia bisa dikenali dengan memeriksa denyut nadi. Bila saat istirahat detaknya lebih dari normal, bisa jadi itu tanda gangguan," jelasnya.
BACA JUGA:Pramono Tindaklanjuti Temuan KPK soal Penyimpangan Pembangunan Sekolah di Jakarta
Detak Normal per Usia:
Bayi baru lahir: 100–160 BPM
Anak 6–10 tahun: 70–110 BPM
Remaja & dewasa: 60–100 BPM
Lansia: 80–130 BPM
Untuk memeriksa sendiri, letakkan dua jari di pergelangan tangan, hitung selama 15 detik, lalu kalikan 4.
BACA JUGA:Lahan BMKG Diserobot GRIB Jaya, Istana: Pemerintah akan Berantas Premanisme