“Pertama kali datang ke stadion sungguh menyenangkan. Kamu bisa melihat semua penggemar dan dukungannya. Dan tentu saja yang kamu lakukan ini untuk membuat mereka bangga. Sungguh luar biasa, sungguh menyenangkan,” ujar Nathan dalam wawancara tersebut.
Nathan juga menegaskan bahwa fans sepak bola di Indonesia sangat penuh semangat dan memberikan dukungan total kepada pemain, baik saat di dalam negeri maupun setelah kembali ke klub luar negeri.
Hal itu menjadi dorongan tersendiri bagi Nathan untuk terus memberikan yang terbaik bagi skuad Merah Putih.
Lebih lanjut, Nathan menyatakan keyakinannya bahwa Timnas Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan baru di kawasan Asia.
Ia mengingat kembali momen pertamanya bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) dan menyebutnya sebagai pengalaman yang tak terlupakan.
"Menurut saya, kami bisa menempatkan negara ini di peta sepak bola Asia. Pertama kali main di GBK sangat menyenangkan,” kata Nathan.
Tanpa klub
Kini, Nathan Tjoe-A-On berstatus tanpa klub usai dilepas Swansea City. Bahkan, pada April 2025 lalu, klub Bhayangkara FC menyatakan siap menampung pemain Diaspora yang kurang dapat menit bermain.
Bhayangkara FC siap menampung pemain Timnas minim jam terbang, termasuk Nathan Tjoe-A-On hingga Shayne Pattynama.
BACA JUGA:Here We Go, Kakorlantas Irjen Agus Suryonugroho Jadi CEO Bhayangkara Presisi FC!
CEO Bhayangkara FC mendorong perekrutan pemain Timnas, bahkan yang bermain di luar negeri. Manajemen Bhayangkara sudah berkomunikasi dengan beberapa pemain potensial, termasuk yang berlabel Timnas, bergantung pada kesesuaian nilai kontrak.
"Semua tergantung ya. Opsi itu tergantung dan kalau memang itu memungkinkan, mereka mau bergabung dengan Bhayangkara lho kami senang," kata Sumardji di Jakarta, Selasa 22 April 2025.
Sumardji mengaku, manajemen Bhayangkara FC telah membahas soal kemungkinan merekrut pemain Diaspora dan disetujui CEO Bhayangkara FC, Irjen Pol Agus Suryonugroho. Mereka pun terus mendorong hal tersebut.
"Mudah-mudahan ya, kami berharap, apalagi ini ada Pak Jenderal di samping saya. Dia juga suka manas-manasin pemain Timnas," ujar Sumardji.
Saat ini, manajemen Bhayangkara juga sudah menjalin komunikasi dengan beberapa pemain potensial yang akan direkrut, termasuk berlabel Timnas. Pada akhirnya, semua bergantung kesesuaian nilai kontrak.
"Komunikasi sudah, ada lah (yang sudah diajak ngobrol). Kalau misalkan ada yang mau nilai kontrak sesuai dan kami bisa jalankan, senang sekali," ujar Sumardji.