Herzaki menjelaskan keberadaan Roy Suryo dalam kasus ini tidak secara otomatis Partai Demokrat sebagai dalangnya.
Ia menyebut bahwa pakar telematika itu sudah sejak lama bukan lagi sebagai anggota Partai Demokrat.
Menurutnya soal dugaan ijazah palsu yang dialamatkan pada Jokowi, adalah opini mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu.
"Ia telah mengundurkan diri sejak tahun 2019. Keputusan tersebut diterima karena adanya perbedaan pandangan yang tidak lagi sejalan dengan arah kebijakan partai," sambung Herzaki.
BACA JUGA:Transfer Teknologi, Indonesia Beli 48 Jet Tempur KAAN Generasi ke-5 Buatan Turki
Ia juga menambahkan hingga saat ini hubungan keluarga Jokowi dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saling menaruh hormat.
"Hubungan antara keluarga Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan keluarga Bapak Joko Widodo sangat baik dan penuh saling hormat," lanjutnya.
Ia memberi contoh, harmonisasi hubungan kedua keluarga mantan Presiden itu terlihat dari beberapa agenda.
"Putra sulung Bapak Jokowi, Bapak Gibran Rakabuming Raka, Wapres RI, dan Bapak Kaesang, Ketum Umum PSI, menghadiri Kongres V Partai Demokrat yang dipimpin oleh Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)," jelasnya.
"Mas AHY yang kebetulan sedang merawat ayahnya, telah mengutus Sekjen Herman Khaeron dan Waketum Teuku Riefky Harsya untuk menghadiri Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep" lanjutnya.
Baru-baru ini, Herzaki menambahkan, Gibran muncul tanpa sorotan publik saat menjenguk langsung SBY yang tengah dirawat di RSPAD Jakarta.
"Wakil Presiden Gibran bahkan menjenguk langsung Bapak SBY di RSPAD saat beliau kemarin dirawat," tegasnya.
Menurutnya, tudingan-tudingan itu tak mencerminkan hubungan baik antar kedua keluarga besar itu.
"Hubungan ini mencerminkan keharmonisan yang kuat antarkeluarga, dan tidak pantas dijadikan sasaran provokasi," tegasnya.
Ada Pihak yang Mengail di Air Keruh
Justru sebaliknya Herzaki menduga ada pihak lain yang mengail di kedua isu besar; ijazah palsu dan partai biru ini.