1. Gejala yang Sangat Mengganggu
"Jika batuk atau pilek sudah sangat mengganggu tidur anak, membuatnya rewel terus-menerus, atau sulit makan dan minum karena hidung tersumbat parah, barulah kita bisa mempertimbangkan penanganan lebih lanjut," kata dr. Kanya.
BACA JUGA:Imbas Gempa Rusia, 52 Negara yang Keluarkan Peringatan Tsunami, Indonesia hingga Jepang
2. Usia Anak
Untuk anak di bawah 2 tahun, dr. Kanya menyarankan agar sangat menghindari pemberian obat batuk pilek yang dijual bebas tanpa resep dokter.
"Banyak obat batuk pilek yang mengandung kombinasi bahan aktif yang mungkin tidak aman atau efektif untuk bayi dan balita, bahkan bisa menimbulkan efek samping serius," tegasnya.
Untuk anak yang lebih besar, batasan usia tetap perlu diperhatikan pada setiap kemasan obat.
3. Disertai Demam Tinggi atau Sesak Napas
"Jika batuk pilek disertai demam tinggi yang tidak turun-turun, sesak napas, napas berbunyi (mengi), atau anak terlihat lesu dan sangat lemas, segera bawa ke dokter," imbau dr. Kanya.
Dalam kasus ini, batuk pilek mungkin merupakan gejala dari kondisi yang lebih serius dan membutuhkan penanganan medis segera.
BACA JUGA:Mendagri Ikut Lempar Bola Panas Kepala Daerah Dipilih DPRD
BACA JUGA:Habiburokhman Apresiasi Polisi yang Berhasil Ungkap Kematian Diplomat Arya Daru
4. Atas Rekomendasi Dokter
Satu-satunya waktu yang paling tepat untuk memberikan obat batuk pilek pada anak adalah setelah berkonsultasi dengan dokter spesialis anak. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mendiagnosis penyebabnya dan meresepkan jenis obat yang tepat, jika memang diperlukan.
Prioritaskan Penanganan Non-Obat