Sayangnya, gagal menjual pemain membuat Torino tak bisa menuntaskan kesepakatan.
BACA JUGA:Van Gastel Ungkap Strategi Kemenangan PSIM atas Persebaya di Laga Pembuka Super League
BACA JUGA:PSIM Bungkam Persebaya di GBT: Bajul Ijo Bertekuk Lutut oleh Tim Promosi
Nama Genoa pun sempat muncul, namun rumor itu tak berkembang menjadi negosiasi serius.
Dan saat publik menduga ia tinggal selangkah lagi bergabung ke klub besar, Sassuolo datang diam-diam dan menuntaskan transfernya secara cepat dan rapi.
Menurut jurnalis olah raga Italia, Nicolo Schira, Sassuolo memboyong Idzes dengan mahar transfer sekitar 7–8 juta euro, disertai kontrak empat tahun hingga Juni 2029 dan opsi perpanjangan satu musim.
Gajinya pun meningkat menjadi sekitar 1,1 juta per tahun euro, lebih tinggi dari yang ia dapatkan di Venezia.
Pilihan ini mungkin mengejutkan bagi sebagian pengamat, tapi secara teknis dan karier, langkah ke Sassuolo sangat masuk akal.
BACA JUGA:Ballon d'Or 2025: PSG Dominasi dengan 9 Nominasi, Pecahkan Rekor Tak Tertandingi
BACA JUGA:5 Kandidat Ballon d'Or 2025: Akankah Palmer Menyalip Dembele dan Salah?
Meski bukan klub besar, Sassuolo punya reputasi kuat sebagai "giant killer" di Serie A.
Di era Eusebio Di Francesco dan Roberto De Zerbi, klub ini dikenal dengan permainan terbuka dan ofensif.
Sassuolo juga terkenal sebagai tempat ideal bagi pemain muda berkembang.
Sebut saja ada Manuel Locatelli (kini di Juventus), Gianluca Scamacca (sekarang di Atalanta) serta Domenico Berardi, ikon klub sekaligus mesin gol yang bertahan hingga kini
Lebih penting, Sassuolo memberikan jaminan posisi inti bagi Idzes, serta proyek jangka panjang yang jelas.
BACA JUGA:Tarian Remo dan Gandrung hingga Koreografi Bonek Meriahkan Opening BRI Super League