Amorim sukses membawa Sporting meraih lima trofi domestik, termasuk dua gelar Liga Primeira, serta dikenal berani mempromosikan pemain muda seperti Viktor Gyokeres, yang kini bermain untuk Arsenal.
BACA JUGA:Liverpool Ambil Langkah Serius, Siap Tikung Manchester United Demi Rekrut Pemain 21 Tahun
Namun, ekspektasi tinggi di Old Trafford tak sejalan dengan hasil.
Di musim penuh pertamanya, Ruben Amorim gagal total.
Manchester United finis di posisi ke-15 Premier League (terburuk dalam lebih dari 50 tahun), gagal meraih trofi apa pun, mencatatkan persentase kemenangan hanya 36%, salah satu yang terendah dalam sejarah klub.
Serta di musim ini, mereka sudah tersingkir dari Piala EFL oleh klub League Two, Grimsby Town.
Sean Dyche: Solusi Darurat atau Langkah Strategis?
BACA JUGA:Roy Keane Sentil Habis Luke Shaw: Dia Kan Pemain Timnas Inggris, Cara Bertahannya Masa Begitu?
Sean Dyche saat ini tidak memiliki klub setelah dipecat oleh Everton awal tahun ini.
Namun, rekam jejaknya cukup solid dalam konteks membangun dan menyelamatkan tim-tim dengan struktur yang lemah.
Dalam 10 tahun kariernya di Burnley, Dyche mengubah klub kecil tersebut menjadi tim Premier League yang sulit dikalahkan dan dua kali membawa mereka ke kompetisi Eropa.
Ia dikenal sebagai pelatih pragmatis, fokus pada organisasi pertahanan, dan mampu mengangkat moral tim.
Tentu, menunjuk Dyche akan menjadi "benturan budaya" dengan gaya sepak bola Amorim yang berbasis penguasaan bola dan taktik dinamis.
BACA JUGA:Aston Villa Krisis Gol di Premier League, Unai Emery Siapkan Strategi Baru