Lampu belakangnya unik, dimensinya pas tidak terlalu panjang, tapi kabinnya lega.
Ada sentuhan Eropa yang kental, karena tim desainnya memang berbasis di Milan, Italia.
Bagian depan tampil modern dengan garis sightline mulus, plus headlamp mata burung hantu yang bikin tampilannya beda dari yang lain.
“AION UT membawa DNA keindahan Eropa ke pasar Indonesia. Mobil ini bukan hanya soal performa, tapi juga gaya hidup yang stylish, modern, dan fungsional,” kata Valdo Prahara, Marketing Communication & PR GAC Indonesia.
Bicara teknologi, mobil ini mengusung prosesor Qualcomm SA8155P yang bisa memproses 105 ribu perintah per detik.
Panel instrumennya pintar, ramah di mata, dan sesuai standar mobil Eropa. Beberapa fungsi bahkan bisa dikendalikan lewat smartphone.
Tak ketinggalan, ada sistem ADAS Level 2 dengan intelligent driving yang bikin pengalaman nyetir lebih aman dan nyaman.
BACA JUGA:Komunitas GAC Indonesia, AIONERS ID Dapat Special Preview AION UT di Gandaria City
Tenaga Tangguh, Charging Cepat
Performa AION UT didukung motor listrik dengan tenaga 50 kW dan torsi maksimum 210 Nm.
Soal pengisian, nggak perlu khawatir: fast charging dari 30% ke 80% hanya butuh 24 menit saja.
Jadi, cocok buat gaya hidup serba cepat.
Interior futuristik dengan butterfly seat ergonomis bikin suasana berkendara terasa modern dan menyenangkan.
BACA JUGA:AION dan Hyptec, Senjata GAC Indonesia Gebrak Pasar EV Tanah Air
Bukan cuma soal perjalanan efisien, tapi juga bagaimana mobil ini bisa bikin mood pengemudi dan penumpang lebih baik.
Singkatnya, perjalanan Jakarta–Bandung–Jakarta kali ini benar-benar membuka mata: mobil listrik bisa irit, nyaman, dan gaya sekaligus.