Bintang muda berusia 17 tahun ini membuat dunia terkesima.
Penampilan Lamine Yamal melawan Inter Milan di semifinal Liga Champions adalah bukti kematangannya yang luar biasa.
Yamal menutup musim dengan 18 gol dan 21 assist, sebuah pencapaian luar biasa untuk pemain seusianya di klub sekelas Barcelona.
Meskipun gagal membawa Barca ke final Liga Champions, potensinya tak terbantahkan.
BACA JUGA:Performa Luar Biasa Emil Audero Tahan Parma 0-0, Cremonese Selisih 2 Poin dengan Puncak Klasemen
BACA JUGA:Aaron Ang Produk ASIOP Resmi Gabung Tim Junior Sevilla, Masuk Radar Timnas Indonesia U-17
Ia bukan hanya pesaing serius tahun ini, tapi juga kandidat abadi di masa depan.
3. Vitinha (PSG)
Musim ini, Vitinha berperan penting sebagai dirigen lini tengah PSG. Ia tampil luar biasa di Liga Champions, khususnya di partai final melawan Inter.
Meskipun PSG gagal di Piala Dunia Antarklub, kontribusinya di level Eropa membuat namanya masuk daftar elite.
Ia membuktikan bahwa Ballon d'Or tak selalu milik pencetak gol. Gelandang seperti Vitinha pun pantas diperhitungkan.
BACA JUGA:Israel Terancam Didepak dari Kompetisi Sepak Bola Eropa, Qatar Lobi UEFA!
4. Raphinha (Barcelona)
Sempat hampir dijual untuk menyelamatkan keuangan klub, Raphinha justru bangkit dan menjadi wakil kapten Barcelona.
Ia mengoleksi 34 gol dan 22 assist, membuktikan bahwa kerja keras dan ketekunan berbuah manis.