JAKARTA, DISWAY.ID - Aksi kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur, saat melakukan peliputan terkait penyaluran MBG yang sebabkan keracunan.
Peristiwa ini dialami dua jurnalis yang nyaris dianiaya oleh orang tak dikenal saat melakukan peliputan di lokasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
BACA JUGA:KDM Mau Bentuk Satgas MBG, SPPG Bermasalah Bakal Diberhentikan
Peliputan ini dilakukan untuk upaya konfirmasi atas insiden keracunan makanan dialami 20 siswa SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Dugaan keracunan massal tersebut terjadi pada Selasa, 30 September 2025 pagi. Kedua korban merupakan jurnalis Wartakota, Munir, bersama rekannya wartawan MNCTV, Kiki.
Saat hendak mengonfirmasi terkait insiden tersebut ada dugaan kasus sejumlah siswa keracunan makanan di kawasan Pasar Rebo itu, Munir dan Kiki mendatangi kantor SPPG Gedong 2, tepat di seberang Kampus Unindra, Selasa siang.
Kedua jurnalis itu datang untuk menggali keterangan sekaligus mengkonfirmasi apakah SPPG tersebut menyupla makanan bergizi gratis (MBG) hingga membuat 20 murid keracunan.
BACA JUGA:85 Dapur Penyedia MBG di Bandung Barat Belum Kantongi Sertifikat Higiene
“Pas saya sampai si bapak penjaga (sudah tua) nyuruh masuk dikira saya tukang cuci ompreng. Pas habis parkir saya tanya mau ketemu kepala SPPG tapi dia nyuruh keluar,” kata Munir kepada wartawan.
Munir mengatakan, ia bersama Kiki rekannya keluar sambil memvideokan sosok orang tak dikenal yang diduga sudah marah-marah. Tak lama, sebuah mobil bertuliskan SPPG masuk ke lokasi.
Dia pun berusaha mengambil video, tetapi upayanya dihalau.
BACA JUGA:Sistem All Indonesia Berlaku Besok, Imigrasi Soekarno Hatta Siapkan Langkah Strategis
“Si bapak tua itu ngelarang. Saya bilang, ini di luar area publik enggak bisa larang-larang. Terus salah satu pegawai SPPG samperin saya ngejelasin bahwa bukan di situ penyedia MBG yang sebabkan siswa keracunan tapi di pinggir jalan dekat samping air biru,” ujar dia.
Namun suasana mendadak panas. Penjaga yang sama tiba-tiba emosi dan mengangkat kepalan tangan, diduga kuat hendak memukul dia dan Kiki.