Statistik menunjukkan dominasi tim tuan rumah sepanjang pertandingan, dan satu gol dari Mac Allister cukup untuk memastikan tiga poin bagi The Reds.
Namun, di luar hasil akhir, kisah utama malam itu bukan tentang skor atau strategi, melainkan tentang seorang anak lokal yang pulang, tapi tak lagi diterima di rumahnya sendiri.
Bagi Trent Alexander-Arnold, malam di Anfield itu bukan hanya kekalahan dalam pertandingan, tetapi juga ujian batin, menerima bahwa untuk tumbuh, terkadang seseorang harus rela menjadi musuh di tempat yang dulu memujanya.