Dalam diskusi mengenai kondisi surplus beras nasional 2025—dengan produksi setara 34 juta ton dan konsumsi 31 juta ton—Febby menegaskan pentingnya keberadaan cadangan pangan pemerintah.
BACA JUGA:BPS Ungkap Angka Pengangguran Menurun, Begini Penjelasannya!
BACA JUGA:KPK Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid, Ada Harrier Nangkring di Garasi
“Pemerintah tidak boleh mengambil risiko. Ketersediaan beras harus tetap terjamin di seluruh wilayah, termasuk di daerah-daerah sulit akses seperti pegunungan Papua, meskipun biaya distribusinya tinggi,” katanya.
Menutup sesi dialog, Febby menekankan bahwa BULOG tidak hanya menjalankan penugasan untuk beras, tetapi juga membuka ruang pada sektor komersial yang lebih dinamis.
“Kami bisa berkolaborasi dalam pemasaran ayam, telur, daging, cabai, dan komoditas pangan lainnya. Peluangnya ada, dan ini momentum bagi generasi muda — dari petani menjadi founder, dari lokal menjadi nasional,” ujarnya.