FAM Kian Terpuruk: Skandal Naturalisasi 7 Pemain Timnas Malaysia Berujung Krisis Keuangan dan Investigasi FIFA

Selasa 25-11-2025,10:53 WIB
Reporter : Subroto Dwi Nugroho
Editor : Subroto Dwi Nugroho

Klaim ini sebelu mnya membuat mereka dianggap memenuhi syarat membela Timnas Malaysia.

Akan tetapi, investigasi FIFA mengungkap kejanggalan besar: dokumen tersebut tidak mendukung asal-usul Malaysia seperti yang dinyatakan para pemain.

Kasus ini mencakup nama-nama pemain yang sempat memperkuat skuad Harimau Malaya, Gabriel Palmero, Facundo Garcés, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, João Figueiredo, Hector Hevel, dan Jon Irazabal.

Banding FAM Ditolak, Bukti WhatsApp dan Kesaksian Pemain Bongkar Kecurangan

Sebelum penyelidikan resmi dibuka, FAM mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) pada 3 November untuk membatalkan sanksi yang dijatuhkan FIFA.

BACA JUGA:Pogback! Paul Pogba Disambut Tepuk Tangan Meriah di Laga Rennes vs Monaco Usai Absen 811 Hari

BACA JUGA:Kiper Legendaris Timnas Indonesia ‘Si Macan Tutul’ Ronny Pasla Wafat, Momen Tepis Penalti Pele di GBK

Namun banding itu ditolak.

Dalam laporan setebal 64 halaman, FIFA memaparkan bukti kuat berupa tangkapan layar percakapan WhatsApp, inkonistensi dokumen kelahiran dan kesaksian pemain yang saling bertentangan.

Salah satu temuan paling mencolok muncul dari Gabriel Palmero, atau nama aslinya Gabriel Felipe Arrocha.

Ia mengungkap secara tak sengaja bahwa kakek-neneknya berasal dari Venezuela dan Spanyol, sebelum akhirnya mengoreksi pernyataannya menjadi "Malaysia".

FIFA menilai pengakuan ini sebagai tanda adanya upaya manipulasi data.

BACA JUGA:Giovanni van Bronckhorst Jadi Pelatih Timnas Indonesia? Punya Darah Maluku dan Pernah Latih Pemain Diaspora

BACA JUGA:Messi Cetak 1.300 Kontribusi Gol Antar Inter Miami ke Final MLS, La Pulga Unggul Jauh dari El comanDante

Melihat besarnya indikasi pelanggaran, FIFA memutuskan untuk memperkuat seluruh sanksi yang telah dijatuhkan sebelumnya.

Tidak hanya itu, FIFA juga memerintahkan Komite Disiplin untuk membuka penyelidikan formal dan menyerahkan dokumen kasus kepada otoritas kriminal di lima negara Malaysia, Brasil, Argentina, Belanda dan Spanyol.

Kategori :