Regenerasi Tanpa Lewati Masa Depresi ala Real Madrid

SEMIFINAL leg 2 UEFA Champions League (UCL) antara Real Madrid dan Manchester City berakhir dramatis. Datang dengan bekal keunggulan 4-3 di Leg 1, City tampak percaya diri untuk lolos ke final.

Kepercayaan diri tersebut ditunjukkan dengan dominasi mereka di pertandingan. City menguasai ball possesisson (55 berbanding 45 persen), menembak ke arah gawang lebih banyak (10 berbanding 5), hingga mendapatkan sepak pojok yang sangat berbanding jauh (9 lawan 3).

Sayangnya, hal-hal tersebut tak mampu membuat mereka lolos ke final.

Riyad Mahrez sempat membuat publik Santiago Bernabeu lesu ketika tendangan melengkungnya ke tiang dekat Thibaut Courtois menghunjam gawang Real Madrid pada menit ke-73.

Gol itu membuat City unggul agregat 5-3. Dan hanya berjarak 17 menit menuju ke final kedua mereka secara beruntun.

Namun, Real Madrid menunjukkan mentalitas juara mereka. Berbekal mengunci gelar juara La Liga di akhir pekan lalu, Real Madrid balik menggempur pertahanan City di sisa waktu yang ada.

Masuknya Eduardo Camavinga dan Marco Asensio membuat lini tengah Real Madrid kembali hidup.

Pemain pengganti lain yang masuk pada menit ke-68, Rodrygo, muncul sebagai pahlawan.

Pada menit ke-89, ia menyambut umpan balik Karim Benzema yang mendapatkan umpan lambung dari Camavinga. Sontekannya lebih cepat dari upaya Ederson memotong bola.

Skor berubah 1-1.

Tak sampai satu menit berselang, Rodrygo kembali mencetak gol. Kali ini ia langsung menanduk umpan silang Dani Carvajal di tengah dua bek City. Bola mengarah tepat ke pojok kanan gawang Ederson.

Skor berubah 2-1 dan di sisa 6 menit injury time, kedua tim gagal mencetak gol. 

Di babak tambahan waktu (extra time), Real Madrid menambah satu gol lagi melalui kapten sekaligus pemain terbaik mereka musim ini, Benzema.

Benzema mencetak gol melalui eksekusi penalti yang sempurna, mendatar ke ujung kiri gawang Ederson pada menit ke-95. Penalti diberikan setelah Benzema sendiri dilanggar Ruben Dias.

Sumber: harian disway