Tangki Pabrik Kelapa Sawit Nyaris Penuh, 2000 Ton Produksi CPO Belum Terjual

Tangki Pabrik Kelapa Sawit Nyaris Penuh, 2000 Ton Produksi CPO Belum Terjual

Petani kelapa sawit sedang panen. Foto : ist--

MUKOMUKO, DISWAY.ID-Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Karya Sawitindo Mas (KSM) mengklaim, sejak sebelum lebaran hingga 10 Mei 2022 tak kunjung menjual produksi crude palm oil (CPO) miliknya.

Alasannya, belum ada permintaan dari pihak pembeli CPO. Sehingga kini stok CPO di tangki timbun pabrik tersebut mencapai 2.223 ton.

Jika kondisi tersebut terus berlangsung hingga dua minggu ke depan, maka pabrik bakal kesulitan menampung tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dari masyarakat.

Lantaran tidak tersedianya tangki penimbunan lain.

BACA JUGA:Lahan Kelapa Sawit 3 Hektare, Gubernur Edy Rahmayadi: Tak Ada Cerita Tak Ada Minyak Goreng

Ini diungkap Asisten Kepala PT. KSM, Robert Indrianto saat menerima kunjungan bupati dan wakil Bupati Mukomuko bersama rombongan.

“Tangki timbun kita kapasitasnya hanya 4 ribu ton CPO. Jadi ini maksimal hanya bisa menampung CPO hingga dua minggu ke depan. Setelah itu, jika belum ada juga yang keluar, tangki kita penuh,” kata Robert.

Ia menyebut, sejak jelang lebaran baru satu unit mobil tangki yang akan membawa CPO dari PT. KSM ke pembeli di Padang Provinsi Sumatera Barat.

Selain karena pembeli utama CPO produksi PT. KSM belum ada permintaan, juga karena belum stabilnya harga CPO di Indonesia.

BACA JUGA:Harga CPO di Jambi Naik Jadi Rp15.940 per Kg

“Sebelumnya kita jual ke Wilmar. Karena Wilmar ada masalah juga, jadi belum tahu kapan mereka bisa beli lagi.

Makanya penjualan kita bermasalah, karena belum ada permintaan. Sementara stok CPO kita banyak,” terangnya.

Pihaknya masih membeli TBS dari masyarakat seharga Rp 2.090 per kilogram. Meskipun belum ada aktivitas penjualan CPO seperti biasanya.

Kendati begitu, pihaknya tetap menyampaikan ke manajemen PT. KSM agar harga beli TBS kembali seperti sebelum turun saat jelang libur lebaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: rakyatbengkulu.com