Partai Buruh Minta 5 Jaminan Sosial Tambahan dari Pemerintah, Apa Saja?

Partai Buruh Minta 5 Jaminan Sosial Tambahan dari Pemerintah, Apa Saja?

Presiden KSPI, Said Iqbal-M.Ichsan-DISWAY

JAKARTA, DISWAY.ID – Presiden Buruh, Said Iqbal mengaku siap memperjuangkan aspirasi para buruh untuk mendapatkan Keadilan Sosial di negara Indonesia yang kaya ini.

Hal ini diungkapkan langsung pada kesempatan jumpa pers di Gedung Gelora Bung Karno (GBK) pada acara May Day Fiesta 2022, Sabtu 14 Mei 2022.

Menurutnya partai Buruh berdiri dari basis kelas pekerja yang bertujuan menciptakan negara yang lebih sejahtera.

BACA JUGA:Said Iqbal Targetkan 5,6 Juta Suara Sah di Pemilu 2024, Jawa Barat Basis Terkuat Partai Buruh

“Partai kita bertujuan untuk membedakan kepentingan bukan untuk konfrontasi. Kepentingan pemodal itu investasi dan cari untung, boleh gak? Tentu boleh, tapi kita minta, kelompok kita (pekerja) juga harus menjadi penting agar sejahtera,” ujar Said Iqbal.

Menurut Said Iqbal, negara sejahtera itu punya beberapa prinsip, di antaranya adalah Kesetaraan kesempatan atau bahasa kasarnya; kamu boleh kaya, tapi kami gak boleh miskin,” ungkapnya.

Kedua redistribusi asset kekayaan yang adil dan merata yang sesuai dengan Pancasila, sila kedua dan kelima, yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradap dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Seluruh dunia tidak akan memiliki keadilan sosial apabila tidak ada jaminan sosial. Oleh karena itu, Partai Buruh berorientasi pada jaminan sosial,” terangnya.

Said Iqbal juga mengatakan, saat ini negara sudah memberikan beberapa jaminan sosial, seperti jaminan Kesehatan, kematian, kecelakaan kerja juga jaminan hari tua. 

Namun Partai Buruh ingin meminta jaminan sosial lainnya, seperti jaminan Pendidikan, makanan, air bersih, perumahan, dan jaminan pengangguran.

Untuk jaminan Pendidikan, Said mengatakan ingin pemerintah bisa memberikan Pendidikan gratis hingga sekolah ke luar negeri atau di universitas-universitas terbaik yang ada di Indonesia.

“Kami minta kepada negara sebesar Rp.500 ribu dalam bentuk ATM tapi yang pegang ibu-ibu, nantinya setiap bulan ibu-ibu tinggal gesek ATM tersebut untuk keperluan makanan, dan tidak bisa diuangkan,” jelasnya.

BACA JUGA:Catat! Jadwal dan Mekanisme Pendaftaran PPDB Online 2022 DKI Jakarta

“Rp.500 ribu dikalikan sekitar 30 juta orang miskin hanya Rp15 triliun perbulan, setahun berarti sekitar Rp.180 triliun. Jumlah itu kecil dibandingkan APBN kita yang tembus di tahun 2024 bisa Rp. 3.500 triliun,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: