Gubernur Ridwan Kamil Ungkap Perubahan PPDB SMA SMK Tahun Ini

Gubernur Ridwan Kamil Ungkap Perubahan PPDB SMA SMK Tahun Ini

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengunjungi SMKN 9 Bandung, Senin 9 Mei 2022.--Jabarprov

BANDUNG, DISWAY.ID-Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online SMA SMK SLB sederajat 2022 ini terdapat beberapa perubahan. 

Perubahan yang dimaksud yaitu, sistem zonasi dan Sekolah Luar Biasa (SLB) tidak lagi menggunakan sistem zonasi. 

“Zonasi akan diperluas, keterlibatan swasta dalam PPDB di ikut sertakan, SLB tidak perlu pakaian zonasi. Jadi intinya di 2021 yang bagus di pertahankan,” ujar Emil sapaan akrabnya seusai membuka PPDB tahun 2022 di SMKN 2 Bandung, Selasa 17 Mei 2022.

Selain kedua kabar baik tersebut,  yakni perluasan sistem zonasi dan penghapusan zonasi bagi tingkat SLB.

BACA JUGA:Nadiem Makarim Akan Terapkan Kurikulum Merdeka di 400 Ribu Sekolah Tahun Ini

Dalam proses pelaksanaan PPDB Ridwan Kamil juga menambahkan akan melakukan pemantauan jika nantinya ada indikasi pungutan liar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Dengan kata lain, Emil menegaskan  dalam pelaksanaan PPDB tahun 2022 ini wilayah Jawa barat siaga satu terhadap pungutan liar atau biasa disebut pungli.

“Kami juga siaga satu urusan PPDB, karena kita ada tim Cyber Pungli yang sudah disiapkan untuk memantau jika ada upaya-upaya dari pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mensiasati aturan yang sudah adil ini,” katanya.

Selain itu, Ridwan Kamil juga mengatakan bahwa pada periode pembelajaran tahun 2022 nanti, SMK di Jawa barat akan memulai berbasis industri, seperti adanya kurikulum Shopee, Hyundai dan Samsung yang dilahirkan melalui Peraturan Gubernur (Pergub) Jabar.

BACA JUGA:56 Ribu Lebih Satuan Pendidikan Siap Terapkan Kurikulum Merdeka

“Jadi sentuhannya gimana mereka, yang hafal (dengan) dunia industri. Dan ini terobosan supaya SMK atraktif,” ucapnya

Selain hal tersebut, Ridwan Kamil juga menambahkan pada kurikulum 2022 nanti pihaknya juga menghadirkan Pergub pendidikan tentang karakter siswa.

“Ke dua Pergub pendidikan tentang karakter, jadi buat apa pinter tapi nakal, julit, buliying. Nah jabar maseging di pergub kan, jadi kearifan lokal, sehingga anak Jawa barat harus sehat, pintar, berakhlak dan ahli ibadah.

Bahkan selain 2 hal tersebut ia menuturkan, pihaknya juga telah menghadirkan Pergub pendidikan Anti radikalisme dan korupsi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: Jabar Ekspres