BRIN Dorong Pengembangan Vaksin Lewat Pendekatan Teknologi, BPOM: Strategi Adaptif Harus Diutamakan

BRIN Dorong Pengembangan Vaksin Lewat Pendekatan Teknologi, BPOM: Strategi Adaptif Harus Diutamakan

Ilustrasi: Badan Riset dan Inovasi Nasional-Brin-

JAKARTA, DISWAY.ID - Penting bagi Indonesia menguasai teknologi pengembangan vaksin termasuk untuk vaksin COVID-19 guna mewujudkan kemandirian bangsa dan kemajuan riset dan ilmu pengetahuan.

Ini disampaikan pelaksana tugas Kepala Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman (PRBME) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Sandi Sufiandi.

Saat ini pemenuhan vaksin COVID-19 di Indonesia masih didatangkan dari luar negeri, namun para peneliti di Tanah Air berupaya untuk menciptakan bibit vaksin secara mandiri.

Pemerintah, industri dan pemangku kepentingan turut terlibat dalam mempercepat pengembangan vaksin secara mandiri.

"Penguasaan teknologi itu akan sangat memberikan kontribusi yang bagus untuk dunia ilmu pengetahuan dan dunia kesehatan," kata Sandi Sufiandi dalam Webinar Ketahanan kesehatan Nasional: "Pengembangan Vaksin Merah Putih" di Jakarta, Rabu, 16 Maret 2022.

Dengan penguasaan teknologi vaksin, Indonesia juga bisa menjadi pusat transfer teknologi vaksin atau hub vaksin teknologi transfer.

Selain untuk meraih kemajuan riset dan penguasaan teknologi di bidang vaksin, pengembangan vaksin Merah Putih juga akan memberikan kontribusi perbaikan dalam upaya memperpendek waktu pencapaian riset vaksin secara sistemik dan sistematik.

Pengembangan vaksin bersifat sistemik karena melibatkan banyak pemangku kepentingan termasuk BPOM, Kementerian Kesehatan, pemerintah, peneliti dan industri.

Sehingga harus dipetakan bersama agar waktu pengembangan vaksin bisa semakin singkat.

Sandi menuturkan para peneliti dapat belajar dari praktik terbaik pengembangan teknologi dan vaksin terkini.

Sinergi dan komunikasi antara industri dan periset atau perguruan tinggi diharapkan dapat berlangsung intens dan masif.

Kesempatan kolaborasi penuh bersama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan bisa mengakselerasi proses pengembangan vaksin Merah Putih.

Sementara Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif BPOM Maya Agustina Andarini mengatakan pada kondisi pandemi COVID-19 saat ini.

Strategi adaptif harus dilakukan untuk mempercepat pengembangan vaksin karena tidak ada yang bisa memastikan kapan pandemi akan berakhir sehingga vaksin tetap masih diperlukan dan harus dikembangkan secara mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: antara