Seluruh Korban Pesawat Jatuh Dievakuasi dari Lereng Gunung Himalaya

Seluruh Korban Pesawat Jatuh Dievakuasi dari Lereng Gunung Himalaya

Tentara Nepal mengatakan tim pencari telah menemukan puing-puing pesawat yang hilang pada 29 Mei. FOTO: TWITTER/@naspokesperson-Twitter/@naspokesperson-Disway.id

KATHMANDU, DISWAY.ID - Pihak berwenang Nepal akhirnya menemukan 22 korban kecelakaan pesawat yang jatuh di lereng gunung Himalaya pada Minggu 29 Mei 2022.

Dua orang Jerman, empat orang India dan 16 orang Nepal berada di pesawat De Havilland Canada DHC-6-300 Twin Otter yang jatuh 15 menit setelah lepas landas dari kota wisata Pokhara, 125km (80 mil) barat Kathmandu, pada Minggu pagi.


“Sangat kecil kemungkinan untuk menemukan korban selamat," kata Deo Chandra Lal Karna, juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Nepal, Rabu 1 Juli 2022.

BACA JUGA:Pesawat Nepal Hilang Kontak, Dikabarkan Terbakar di Kaki Gunung Himalaya

Tentara Nepal dan petugas penyelamat telah mengambil 20 mayat dari reruntuhan, berserakan di lereng curam di ketinggian sekitar 14.500 kaki. Mereka berusaha untuk menemukan mayat lain yang diperkirakan tidak jauh dari lokasi penemuan bangkai mayat tersebut. 

Pemerintah Nepal mengatakan telah membentuk panel beranggotakan 5orang untuk menentukan penyebab kecelakaan dan menyarankan langkah-langkah pencegahan agar peristiwa ini tidak terulang.

Medan yang sulit dan cuaca buruk menghambat tim pencari. Sebuah gambar yang diterbitkan di media Nepal menunjukkan petugas penyelamat berseragam memindahkan mayat dari reruntuhan dan menggunakan tali untuk mengangkutnya dengan tandu ke punggung bukit yang curam dan berumput.  

“Awan sangat tebal di daerah itu,” Netra Prasad Sharma, birokrat paling senior di distrik Mustang, tempat kecelakaan itu terjadi, katanya kepada Reuters melalui telepon.

BACA JUGA:Pesawat Tibet Airlines Terbakar, 113 Penumpang Selamat

Di Kathmandu, kerabat korban menunggu jenazah dibawa kembali dari lokasi kecelakaan.  

“Saya sedang menunggu jenazah anak saya,” kata Maniram Pokhrel dikutip Disway.id dari Reuters, suaranya tercekat. Putranya Utsav Pokhrel (25) adalah kopilot.  

Dioperasikan oleh Tara Air milik swasta, pesawat itu jatuh dalam cuaca mendung pada Minggu pagi dan puing-puingnya tidak terlihat sampai Senin pagi oleh tentara Nepal.  

Pesawat itu menuju ke Jomsom, sebuah Kawasan wisata dan ziarah populer yang terletak sekitar 80 km (50 mil) barat laut Pokhara - biasanya penerbangan 20 menit.

BACA JUGA:Kecelakaan Pesawat China Eastern Tewaskan 132 Penumpang Disenggaja, Data Black Box Ungkapkan Faktanya   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: