Bos Baru Meta Javier Olivan Ternyata Bukan Keleng-kaleng

Bos Baru Meta Javier Olivan Ternyata Bukan Keleng-kaleng

Setelah Chief Operating Officer Sheryl Sandberg mengundurkan diri, digantikan oleh bos baru Meta Javier Olivan ternyata bukan kaleng-kaleng. -facebook.com-

JAKARTA, DISWAY.ID – Setelah Chief Operating Officer Sheryl Sandberg mengundurkan diri, digantikan oleh bos baru Meta Javier Olivan ternyata bukan kaleng-kaleng.

Sebelumnya Javier Olivan merupakan orang penting dalam pengembangan Meta yang memicu pertumbuhan eksplosif perusahaan media sosial tersebut selama 15 tahun belakangan ini.

Bos baru Meta Javier Olivan mengantikan Sheryl Sandberg yang telah mengumumkan pengunduran dirinya dari Meta pada Rabu 1 Juni lalu.

BACA JUGA: 8 Kali 2 Tersangka Debt Collector di Cengkareng Lakukan Perampasan Motor, Kepolisian Beberkan Modusnya

Pengunduran diri dari Sandberg tak lepas dari pertumbuhan Meta yang terbilang lambat serta terjadinya peningkatan biaya dampak dari metaverse yang diperkenalkan tahun lalu.

Bos baru Meta Javier Olivan dibesarkan di wilayah Pyrenees di Spanyol utara, meraih gelar di bidang teknik listrik dan industri dari Universitas Navarra serta gelar master dalam administrasi bisnis dari Universitas Stanford.

Sebelum bergabung dengan Facebook pada akhir 2007, Olivan menjabat sebagai kepala pertumbuhan internasional.

Javier Olivan yang berusia 44 tahun ini juga sempat bekerja di NTT dan Siemens Jepang.

BACA JUGA:Geely Luncurkan 9 Satelit Khusus Untuk Autonomous Cars, Pertama dari 240 Satelit

Ketika dia bergabung, Facebook merupakan perusahaan baru dengan pengguna sekitar 40 juta.

Akan tetapi saat ini Facebook telah memiliki hampir 3,6 miliar pengguna dan aplikasi lain seperti Instagram.

Sambil membawahi pergerakan Facebook secara global, Olivan juga mengembangkan  Facebook ke negara-negara seperti India, Jepang, Rusia, Indonesia dan Brasil.

Dilansir dari reuters.com, beberapa kritikus mengatakan Facebook dalam mengejar pertumbuhannya tanpa adanya perlindungan yang memadai terhadap penyebaran informasi yang salah, ujaran kebencian, atau konten berbahaya di pasar negara berkembang.

BACA JUGA:Istri Ridwan Kamil Ikhlas Lepaskan Eril: Mamah Pulang dulu ya...

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: