Revolusi Energi (2)

Revolusi Energi (2)

Asumsi besar saya adalah:

1. Minyak mentah tidak penting lagi. Gas bumi memang masih penting tapi tidak sepenting dulu lagi. (Ditjen Migas mungkin sudah waktunya dihapus –atau hanya jadi direktorat. Satu-satunya yang masih membuat Ditjen itu dipertahankan adalah: masih banyak Ditjen lain yang mestinya lebih dulu tidak ada).

2. Kita tidak bisa bersandar ke gas bumi. Sumur gas lama sudah waktunya menipis dan habis. Juga sudah terikat kontrak lama. Sumur yang baru yang besar tidak bisa diharap. Proyek Masela yang sudah hampir mulai diubah di awal periode pertama Presiden Jokowi –dan sampai sekarang belum terlihat akan dimulai. Sumur Natuna kian jauh dari mata. Letaknya di laut dalam. Kandungan sulfurnya terlalu tinggi.

3. Batubara akan kian dikecam di seluruh dunia. Kebutuhan batubara tetap tinggi tapi tidak akan naik lagi. Batubara akan terus dipersoalkan sebagai energi kotor.

4. Pabrik boiler dan turbin akan banyak ditutup. Terutama untuk ukuran 300 MW ke bawah. (Yang ukuran 600 MW dan 1.000 MW mungkin ada yang bertahan. Khususnya untuk pembangkit tenaga nuklir. Yang ukurannya selalu besar. Indonesia perlu mengamankan kebutuhan boiler dan turbin kecil. Terutama untuk pengganti yang ada dan perawatannya).

5. Pembangkit tenaga surya (dan tenaga angin) akan menemukan puncak kejayaannya. Belum dalam jangka pendek. Itu akan terjadi bersamaan dengan ditemukannya teknologi baterai yang baru. Mungkin 5 tahun lagi. (Ketika itu harga baterai tinggal sepertiga harga sekarang. Kekuatannya, paling tidak, tiga kali lipat dari yang terbaik saat ini).

6. Pembangkit tenaga air mengalami kesulitan. Itu akibat berubahnya lingkungan. Sungai dan waduk semakin dangkal. (Sistem pump storage tidak relevan lagi –tergantikan oleh zaman baru baterai. Mikro hydro menjadi terlalu mahal).

7. Indonesia tetap jadi lumbung energi. Hanya pindah dari Migas ke batubara. Lalu pindah lagi ke surya. (''Rendemen'' tenaga surya di wilayah timur jauh lebih tinggi dari wilayah barat).

8. Indonesia tiga kali menjadi lumbung energi: migas, batubara, surya. Hanya saja, ternyata, status lumbung energi tidak otomatis menjadi sumber kemakmuran negeri. Sudah terbukti. Era Migas di masa lalu tidak membuat Indonesia makmur. Demikian juga era batubara sekarang.

(Kaltim sebagai lumbung energi utama pernah krisis listrik. Berkepanjangan. Itu karena tidak punya pembangkit listrik. Dan tidak ada rencana membangunnya. Saya pernah ingin mengajak rakyat Kaltim untuk merdeka –istri saya dari Kaltim. Akhirnya saya melakukan pemberontakan yang lain di sana: membangun PLTU tanpa ada izin –Saking sulitnya mengurus izin saat itu. Akibatnya, saya berdarah-darah. Itu karena tidak bisa mendapat kredit bank tanpa ada izin).

9. Ekonomi dan daya saing ekonomi negara, tidak akan pernah baik. Itu kalau tidak punya kebijakan energi yang konkret dan murah.

10. Batubara adalah hasil bumi asli Indonesia. Yang diberikan Tuhan begitu saja. Itu sudah harus untuk sepenuhnya kemakmuran rakyat –bukan kemakmuran segelintir orang saja. Toh mereka sudah berhasil makmur dari batubara selama 20 tahun terakhir.

11. Indonesia masih punya waktu untuk memanfaatkan status sebagai lumbung energi –meski waktu tersebut semakin terbatas.

12. Pemerintah Indonesia sekarang ini punya nyali yang sangat besar. Pemerintah berani melawan apa pun –syukur-syukur tidak hanya berani melawan HTI, FPI, dan yang satu itu. Pemerintahan ini tentu juga berani melawan dirinya sendiri. Yakni keberanian melakukan revolusi energi untuk kemajuan negara.

Berdasar 12 asumsi besar itulah saya menulis ini: perlunya revolusi energi untuk kemakmuran negeri.

Dalam doktrin lama jurnalisme tulisan di hari Lebaran harus yang ringan. Yang santai. Tentang pakaian atau makanan.

Itu kalau Lebarannya normal. Maafkan, saya menyajikan tulisan berat ini di Lebaran yang tidak normal.

Inti usulan: lihat edisi besok.

Taqabbalallahu Minna Waminkum. (Dahlan Iskan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 173

  • Yazid
    Yazid
  • Heru asgar
    Heru asgar
    • supraptono
      supraptono
  • SUWANDI
    SUWANDI
  • Cuplis
    Cuplis
  • Budi
    Budi
  • Said muhammad
    Said muhammad
  • copadcapid@yahoo.com
  • White
    White
    • Tukiyem
      Tukiyem
  • Cuma komen
    Cuma komen
  • Cuma komen
    Cuma komen
  • Cuma  komen
    Cuma komen
  • Cuma komentar
    Cuma komentar
  • Cuma komen
    Cuma komen
    • Cuma komen
      Cuma komen
  • Cuma komentar
    Cuma komentar
  • Sentot
    Sentot
    • Sentot
      Sentot
  • Cuma komentar
    Cuma komentar
  • KASMIR
    KASMIR
  • Ilmi
    Ilmi
  • Mbah Sangkil
    Mbah Sangkil
  • Ngibul
    Ngibul
  • orang bodoh
    orang bodoh
  • raden mas kucing
    raden mas kucing
  • Bam'shary
    Bam'shary
  • Met lebaran gaes
    Met lebaran gaes
    • Andri
      Andri
  • Bj
    Bj
  • donwori
    donwori
    • Tukiyem
      Tukiyem
  • Sumartan
    Sumartan
  • Achmad
    Achmad
  • Tri
    Tri
  • Cuma komen
    Cuma komen
  • Itok
    Itok
  • Support
    Support
  • Cuma Bisa Mlongo
    Cuma Bisa Mlongo
    • Achmad
      Achmad
    • Liam
      Liam
    • Dedy
      Dedy
  • EnyahNgin
    EnyahNgin
  • Jelita
    Jelita
    • Cuma komentar
      Cuma komentar
  • Mohd. Soeharto
    Mohd. Soeharto
  • Ilyas
    Ilyas
  • Lealy nur awaly
    Lealy nur awaly
  • Hijriah
    Hijriah
  • Edd
    Edd
    • Johan
      Johan
  • Anto hoed
    Anto hoed
  • Keep Ooo
    Keep Ooo
  • totokwib
    totokwib
  • Zaenul
    Zaenul
  • Manom
    Manom
  • Bung Hari
    Bung Hari
    • Johan
      Johan
  • Nurkolis
    Nurkolis
    • Nurkolis
      Nurkolis
  • Edi Sampana
    Edi Sampana
    • Johan
      Johan
    • asal komen
      asal komen
  • fauzan
    fauzan
  • olan
    olan
    • Paidjö
      Paidjö
  • Aryo mBediun
    Aryo mBediun
  • Kosasi
    Kosasi
  • Arif priyono
    Arif priyono
    • asal komen
      asal komen
  • Banyolan
    Banyolan
    • Nurkolis
      Nurkolis
    • Cuma komentar
      Cuma komentar
  • Berani untuk maju
    Berani untuk maju
  • Alexs
    Alexs
    • donwori
      donwori
  • Rmat
    Rmat
    • Udin din
      Udin din
  • Syarif
    Syarif
  • Iqbal
    Iqbal
  • Johan TM
    Johan TM
    • Cuma komentar
      Cuma komentar
  • Yusuf
    Yusuf
  • Denik
    Denik
  • Sang2
    Sang2
  • Liam
    Liam
    • Liam
      Liam
    • Cuma komentar
      Cuma komentar
  • made
    made
    • Nurkolis
      Nurkolis
  • Liam
    Liam
  • Sony Ichsan
    Sony Ichsan
  • dodol nusantara
    dodol nusantara
    • Cuma komentar
      Cuma komentar
  • Syarif
    Syarif
  • Jolendhu
    Jolendhu
  • Eva Kwaci
    Eva Kwaci
  • Zahra
    Zahra
    • S4T3
      S4T3
  • Bundo
    Bundo
  • Part-Roadbike
    Part-Roadbike
  • Jesin
    Jesin
  • Sugeng lautanjaya
    Sugeng lautanjaya
  • Bejo Subejo
    Bejo Subejo
    • Uang
      Uang
  • Renoi
    Renoi
    • Dunia Terus Berubah
      Dunia Terus Berubah
    • kaspo
      kaspo
    • Wong pinter
      Wong pinter
    • Arman Do
      Arman Do
    • Wong gakkerjo
      Wong gakkerjo
    • Didin
      Didin
  • Dwija
    Dwija
  • Sumengko
    Sumengko
  • Hariyanto
    Hariyanto
  • Teddy 98
    Teddy 98
    • Mbah paijo
      Mbah paijo
  • Edwan
    Edwan
    • Bedjo
      Bedjo
    • Kaffah
      Kaffah
  • mujib
    mujib
  • Teddy 98
    Teddy 98
  • putra
    putra
    • Putra juga
      Putra juga
  • Edi Purwanto
    Edi Purwanto
  • Yuanda
    Yuanda
  • Eko
    Eko
  • Mikhailo
    Mikhailo
  • Gus lurah
    Gus lurah
    • Mikhailo
      Mikhailo
    • Otole
      Otole
    • akurit
      akurit
    • Kadrun
      Kadrun
    • Pengamat
      Pengamat
  • Eko
    Eko
    • fadhol
      fadhol