Warga Butuh Air Bersih Usai Banjir Hantam Purworejo

Warga Butuh Air Bersih Usai Banjir Hantam Purworejo

Inilah kondisi banjir yang terjadi sejak kemarin di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. -BPBD Kabupaten Purworejo. -Disway.id

PURWOREJO, DISWAY.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo melaporkan bahwa banjir yang merendam dua kecamatan di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah mulai surut.

Masyarakat yang melakukan evakuasi telah kembali ke rumah masing-masing dan melakukan giat pembersihan pascabanjir dan kini kebutuhan air bersih sangat besar bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat.

“Banjir telah surut di semua wilayah kecamatan, masyarakat yang mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing kemarin sore dan mulai membersihkan rumah mereka,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purworejo Budi Wibowo melalui pesan digital, Jumat 3 Juni 2022.

BACA JUGA:44 Tewas, 56 Hilang Setelah Tanah Longsor dan Banjir Menghantam Brazil

“BPBD turut menyalurkan air bersih untuk kebutuhan masyarakat terdampak, khususnya untuk mempercepat giat pembersihan rumah yang terdampak banjir,” tambah Budi. 

Selain itu, BPBD Kabupaten Purworejo turut memberikan dukungan kebutuhan pangan warga melalui fasilitas dapur umum.

Banjir yang terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi ini merendam 952 unit rumah dan dua unit fasilitas pendidikan dengan tinggi muka air 30 sampai 100 sentimeter.

Sebanyak 229 jiwa mengungsi di rumah kerabat dan masjid terdekat. BPBD melaporkan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini.

BACA JUGA:Banjir Kepung Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan

Adapun rincian wilayah terdampak banjir meliputi Kecamatan Bayan (Desa Pogungkalangan, Tangkisan, Krandegan, Pogung Juru Tengah dan Pogungrejo) serta Kecamatan Bagelen (Desa Bapangsari, Bugle dan Dadirejo).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca tiga harian per tanggal 2 sampai 4 Juni 2022 untuk wilayah Kabupaten Purworejo didominasi cuaca berawan.

Lebih jauh, BMKG menyampaikan ada indikasi penguatan kembali La Nina sehingga musim kemarau mungkin datang lebih lambat. 

Kajian inaRisk menunjukan Kabupaten Purworejo memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 17 kecamatan.

BACA JUGA:PUPR: Banjir Rob di Pantai Utara Paling Ekstrem dalam 5 Tahun Terakhir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: