Aturan Baru! Minimal 48 Jam Warga Wajib Swab PCR

Aturan Baru! Minimal 48 Jam Warga Wajib Swab PCR

Pemerintah Kota Shanghai meminta masyaakatnya melakukan tes PCR minimal setiap 48 jam. Dengan hasil negatif maka diperkenankan menggunakan kereta bawah tanah, objek wisata, bahkan pergi ke toko. -EPA-EFE -Disway.id

SHANGHAI, DISWAY.ID - SHANGHAI, kota metropolis di Tionghoa, terus memperkuat kapasitas pengujian Covid-19 ketika kasus baru bermunculan.  

Sejalan dengan itu, penduduk Shanghai juga mulai bergerak lebih bebas, setelah pelonggaran sebagian besar pembatasan penguncian.

Shanghai hari ini, Jumat 3 Juni 2022 melaporkan 16 infeksi Covid-19 baru, 7 di antaranya di luar karantina pemerintah.

BACA JUGA:Hari Ini Shanghai Dibuka Kembali setelah 2 Bulan Terkunci  

Shanghai akan menambah lebih banyak bilik pengujian PCR. Menambah staf di tempat-tempat sibuk dan memperpanjang waktu layanan untuk memenuhi kebutuhan penduduk. 

Xia Kejia, seorang pejabat yang bertanggung jawab atas pekerjaan pengujian Covid-19 di Shanghai mengatakan warga masih membutuhkan hasil tes negatif.

Hasil tes ini dibutuhkan untuk mengakses transportasi umum, memasuki pusat perbelanjaan atau pergi ke kantor.

Kepala komisi kesehatan Kota Shanghai, Wu Jinglei, juga berharap kehidupan dan produksi normal kembali. Tetapi risiko masih ada.

BACA JUGA:Covid-19 di Beijing Terus Mewabah, Shanghai Akan Buka Kota Secara Penuh 1 Juni Ini 

“Kami sebagai pihak berwenang berpegang teguh pada kebijakan nol dinamis dan secara ketat menjalankan aturan pencegahan,” tuturnya dalam keterangannya dikutip Disway.id kepada Bloomberg.

Infeksi baru naik menjadi 74 orang di seluruh Tiongkok, pada hari ini. Namun, ini adalah perubahan haluan yang nyata dari puluhan ribu kasus yang dilaporkan setiap hari pada paruh pertama April 2022.

Saat itu wabah yang menyerng Shanghai tidak terkendali, memicu penguncian di seluruh kota yang mengganggu bisnis dan menjungkirbalikkan kehidupan masyarakat.

Penurunan dramatis dalam infeksi nasional dari puncak wabah Covid-19 yang menembuus angka 30.000 pada pertengahan April akan dilihat sebagai bahan evaluasi oleh Presiden Xi Jinping.

BACA JUGA:Virus Baru Gegerkan Tiongkok, Shanghai Masuki Masa Suram 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: