Pengajian Potehi

Pengajian Potehi

TEMANYA ringan. Saya pun oke. Kalau pengajian itu membahas fikih, hadis, tafsir, atau tauhid, saya pasti menolak: belum kelas saya jadi ustad.

Permintaan itu datang dari ibu-ibu di Eropa: Majelis Pengajian Prancis (MPP). Secara online. Tema yang dimintakan ke saya: ”Bagaimana bergaul secara luas tanpa mengganggu keimanan”.

Gampang.

Hanya ada satu masalah teknis: jam yang ditentukan itu beriringan dengan acara saya di Kelenteng Gudo, luar Kota Jombang. Ada diskusi tahun baru Imlek di kelenteng itu.

Saya pun cari akal: agar dua-duanya bisa jalan. Saya hubungi pengurus kelenteng: adakah wifi di Kelenteng Gudo. Lalu: apakah saya bisa memberikan pengajian Islam di salah satu ruang di kelenteng itu.

”Dengan senang hati,” ujar Ketua Kelenteng Gudo Toni Harsono.

Toni itu menyenangkan. Kalau Anda bertemu Toni, tidak akan menyangka ia itu Tionghoa. Kulitnya seperti saya. Matanya seperti saya. Bedanya: saya tua, ia masih muda.

Toni sudah tergolong langka. Ia jadi ketua kelenteng karena ayahnya dulu pegawai di kelenteng itu. Yang unik: Toni adalah juga dalang wayang potehi. ”Sebenarnya ayah melarang saya jadi dalang,” katanya.

Mengapa?

”Nasib dalang potehi itu seperti wayang potehi,” kata Toni. Nama Tionghoa-nya: Tok Hok Lay.

Tokoh wayang potehi itu, katanya, terlihat gagah kalau lagi dimainkan di atas panggung. Apalagi kalau tokoh itu raja. Atau panglima perang. Tapi, begitu turun panggung, langsung menjadi seperti pakaian lusuh.

Wayang potehi memang terbuat dari kain. Hanya kepala dan leher yang dari benda keras. Juga, sepatu dan sedikit kaki bagian bawah. Selebihnya hanya kain: yang motifnya sesuai dengan perannya.

Bahwa di panggung wayang kain itu bisa terlihat gagah karena ada tangan dalang di dalamnya. Jari telunjuk dimasukkan ke bagian leher. Tiga jari selebihnya di bagian tangan kanan. Jempol dimasukkan bagian tangan kiri wayang.

Toni setuju dengan pendapat bapaknya itu. Sang bapak sudah membuktikan: ia sendiri juga dalang potehi. Bahkan, bapaknya bapak juga dalang potehi.

Tapi, Toni tetap jadi dalang potehi –generasi ketiga. Di seluruh Jatim tinggal ada empat saja dalang potehi.

Bahkan, Toni bukan sekadar dalang. Ia bikin museum potehi –satu-satunya di Indonesia. Museum itu ia bangun di sebelah Kelenteng Gudo. Ia beli tanah di situ. Ia amankan museum itu dengan dua lapis pintu besi.

Ia pun membeli lemari besi –yang di zaman dulu dipakai menyimpan uang, emas, dan sertifikat tanah itu– untuk menyimpan wayang kunonya. Juga untuk buku kuno tentang potehi. Buku tebal tersebut unik: ditulis dalam huruf Jawa. Lengkap dengan gambar tokoh-tokoh utama wayang potehi.

”Silakan pakai ruang saya ini,” ujar Toni.

”Saya akan banyak bicara tentang Islam di pengajian ini,” kata saya setengah minta kerelaannya.

”Tentu. Kan, pengajian...,” katanya sambil tersenyum.

Saya pun memberi tahu pengurus MPP: bahwa lokasi saya memberikan pengajian itu di sebuah Kelenteng Gudo.

”Kebetulan, cocok dengan tema pengajian,” ujar Dini Kusmana, ketua MPP yang jadi moderator.

Dini itu cantik sekali –lima ”i”. Jilbabnyi rapat sempurna. Dia asli Ciamis. Ayahnyi seorang dokter ahli. Punya pesantren: di Saguling, Ciamis. Pesantren MD Fathahillah. Seorang ustad dimintanya mengurus pesantren itu.

Inspirasi tersebut dia peroleh dari Norwegia. Suatu saat Dini diminta mengisi pengajian kelompok ibu-ibu di Norwegia. Dia jadi ustadah. ”Kenapa saya tidak bikin juga di Prancis,” katanyi.

Wajah Dini sangat camera face: dia memang pernah bekerja di beberapa stasiun TV di Jakarta. Kini Dini memiliki media online –sambil jadi ibu rumah tangga di Prancis Selatan.

Suami Dini Prancis asli –kulit putih. Pasangan itu punya dua anak: adil –satu lahir di Bandung, satunya lagi di Prancis.

”Di mana pertama kenal suami?”

”Kenal sejak SMA,” ujar Dini.

”Anda sekolah SMA di Prancis?” tanya saya.

”Ia yang sekolah SMA di Indonesia. Pertukaran pelajar. Setahun tinggal di rumah ayah saya,” ujar Dini.

Itulah cinta pertama Dini. Juga cinta pertama sang suami. Cinta yang sampai dibawa ke mana pun pergi. Sampai kini.

Maka, Dini-lah yang mendirikan kelompok pengajian itu. Empat tahun lalu. Seminggu sekali –tiap Rabu pagi waktu Eropa.

Awalnya, ustad di pesantren ayahnyi itu yang mengisi. Sekalian mengobati rindu di kampung halaman. Lama-lama anggotanya meluas hampir ke seluruh negara Eropa.

Dini dan keluarganyi.

Yang ikut pengajian hari itu ada juga yang dari Belanda dan Makedonia. Juga dari Inggris.

Ibu yang dari Makedonia itu pintar membuat pantun dan puisi. Dia membacakan pantun dadakan tentang saya: membuat saya tersipu-sipu. Namanyi: Liem Siagian.

”Anda lahir di mana, di Sumut?”  tanya saya.

”Saya lahir di Jember, Jatim,” jawabnyi.

”Di Jember tidak ada marga Siagian....”

”Ayah saya dari Balige.”

”Kenapa pakai nama depan Liem?”

”Ibu saya marga Liem.”

”Lulus SMA di Jember?”

”Di Probolinggo.”

Hahaha... Anda ini kacau sekali....” celetuk saya.

”Masih ada yang lebih kacau....” tukasnyi.

Liem pun bercerita tentang ”kekacauannyi” itu. Sebelum tinggal di Eropa, ternyata Liem berstatus TKW di Hongkong. Dia sering melihat misionaris Gereja Mormon di Hongkong. Mereka rajin mendatangi TKW. Itu justru memperkuat keimanannyi sebagai muslimah. Liem justru mendirikan aktivitas pengajian untuk TKW Hongkong. Sering mengundang penceramah dari As-Syafi’iyah, Jakarta.

”Saya dulu sebenarnya cukup mapan. Saya bekerja di perusahaan eksportir ubur-ubur,” kata Liem. Dia pun keliling Indonesia. Ke daerah-daerah penghasil ubur-ubur. Dia juga sering ke Medan –karena pusat perusahaan itu di Medan.

”Perusahaan saya itu bangkrut,” katanyi. ”Lalu, saya putuskan menjadi TKW,” ujarnyi.

Di Hongkong itu Liem ketemu orang keturunan Makedonia. Pengusaha. Muslim. Duda dengan tiga anak.

Liem dilamar duda itu. Kawin. Diboyong ke kampung halaman suami: Labunishta, Kecamatan Struga, 15 km dari Albania. Itu desa terpencil di Makedonia.

Liem bersama suami dan anak-anaknya.

Seluruh desa itu muslim. Sang suami pengusaha sukses: punya travel haji dan umrah. Punya banyak bus. Sang suami membangun banyak masjid di sana, termasuk di Sarajevo –di negara tetangga.

Jamaah haji dari sana pergi ke Makkah naik bus. Berhari-hari. Lewat Bulgaria, Turki, Syria, Lebanon, Sinai.

Waktu desa itu diduduki komunis, sang suami mengungsi ke Turki. Kini sudah menetap di Makedonia. ”Saya sendiri, sebelum pandemi, mondar-mandir Makedonia-Turki,” ujar Liem.

”Berarti, Anda ini bisa bahasa Batak, Jawa, Madura, Indonesia, Inggris, Canton, Mandarin, Turki, dan bahasa Makedonia?” tanya saya.

Ulun kawa pender Banjar jua,” ujar Liem. Barakallah.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul: Babi Gadis

Fadil Wira Dwi B
Gara2 tulisan ini, jadi mikir: Sebagai penebus dosa segaligus bermanfaat untuk kemanusiaan, para narapidana tervonis hukuman mati yg sdh incracht "diwajibkan" sebagai relawan dlm eksperimen/penelitian bidang kedokteran yg beresiko kematian. Toh dia kan akan dihukum mati juga kan? Itung2 itu sbg vonisnya... Jika misalnya berhasil dlm eksperimen itu, dan berhasil lolos dr kematian mungkin bisa dipertimbangkan diperingan hukuman menjadi 20 THN misalnya...

Dedi Juliadi
Mungkin pertimbangan dokter dan RS sudah tepat, David berhak mendapatkan jantung babi. Siapa tau nantinya David ketemu Leslie lagi jalan-jalan di taman kota, Leslie bisa dengan bebas memaki David.... "BABI KAU".    

Mirza Mirwan
Sedikit koreksi. Penikaman terhadap Edward Shumaker terjadi pada tg. 30 April 1988, di Bar Double T, Hagerstown, Maryland. Itu berarti 33 tahun yang lalu, bukan 23 tahun seperti ditulis Pak DI. Tapi bisa dimaklumi, Pak DI dikejar waktu.

Teguh Wibowo
Kenapa anak babi jalannya nunduk? Karena dia malu,  punya bapak seekor babi,, Sungguh kasihan nasib si anak babi,, masih kecil sudah jadi babi..    

Amat
Ini gara-gara ayah ibunya: babi

Najih Ae
Kenapa Jantung Babi sangat bagus hasilnya untuk transpoantasi David? Karena Babi tidak pernah Merokok.

Aji Muhammad Yusuf
Hari ini analisa saya. Pak Dx buat pantun, lord XA jadi tim rusuh, sama Pak Ak (Liam). Selebih Nya ada Pak CS (Mirza), Pak CC (Mabah Mars), Pak YU (Aryo), Pak KZ (Komentar Spesialis), Pak ZP (Udin Salemo), JpRobban Chase, dll. Nah, Anda sudah tau.

Analisa ini di buat supaya banyak komentar baru yang masuk. Mau ngeluh di juga boleh (wkwkwk).

Maramuda Sahala
babi untuk cangkok jantung beda banget dg legalisasi kawin sejenis. sekalian saja kawin dg saudara sendiri, dg ibu/bapak sendiri, gimana?

hijriah
Menurut statistik, ga sampai 10% hasil penelitian yang bisa jadi cuan, sisanya jadi ilmu untuk penelitian berikutnya. Kalo mau cari cuan instan, ranah penelitian ga cocok.

Aji Muhammad Yusuf
Kamu mau riset apa Pak Liam, nama pahlawan aja banyak yang nggak ke catet. Situs kuno saja mungkin ngga kerawat. Sudah riset Buzzer saja.

Liam
Ada konglomerat di sini yang mau sokong penelitian cangkok hati singa? Kalo tanya buat siapa ,ada deh....

hijriah
Sepertinya tetap harus minum immunosupresan seumur hidup doinya abah. Di jantung tersebut pasti banyak epitop yang bisa jadi target serangan sistem imunitas tubuhya Cak David, tidak terbatas hanya pada gen yang sudah di edit. Dan perlu dipahami juga, setiap orang bisa jadi punya pola epitop yang berbeda sehingga menghasilkan pola rejection yang berbeda pula. Tapi saya yakin, semakin hari akan semakin banyak gen yang diedit sehingga nanti komponen manusianya lebih banyak daripada komponen babinya. Dan bisa jadi nanti akan ada jantung babi yang sangat human frindly.

Udin Salemo
Ada harapan baru ganti jantung. Kalau Pak David ini berumur panjang. Ilmu pengetahuan tentang jantung  ini akan menjadi revolusi menggembirakan bagi umat manusia. Yang memberikan harapan hidup lebih panjang bagi penderita sakit jantung. Yang memberikan harapan biaya lebih murah daripada cangkok hati asli daripada manusia. Semoga 5 tahun lagi ganti jantung dengan jantung babi sudah hal biasa.  Jika hasil cangkok jantung babi ini berhasil gilang-gemilang perusahaan pemegang hak patennya akan jadi terkenal dan jadi buruan para pemburu keuntungan. Capital super guede sekalipun akan mudah didapat.  Pelajarannya bagi saya adalah kalau anda sudah sukses keberuntungan dan nasib baik akan mengejar kemana anda pergi. Ayo, bangun sukses uda US.    

yea aina
Merujuk cerita Abah Dis tentang pemikiran Dr Kabat almarhum "Mengapa spesifik hanya  dagingnya yang diharamkan? bukan semua bagiannya" Selanjutnya "jangan-jangan selain dagingnya, tidak diharamkan". Analoginya mungkin mirip alkohol (masuk katagori khamr jika di minum). Tetapi ada fungsi lain dari alkohol selain di minum yang pasti haram bagi muslim. Cuma teringat bahwa alkohol dipakai sebagai cairan pembersih head tape recorder di jamannya, selain itu ada banyak lagi manfaat alkohol dalam kehidupan kita hari ini- sebagai desinfektan mungkin termasuk jugaa

selawe Disway
Bagi orang Islam ini cobaan. Khamr dilarang, meski ada manfaat tetap haram. Karena sudah ditetapkan ke haramannya secara nash. Bukan haram karena sifat/mudharat. Umat Nabi Musa diuji dengan perintah untuk ibadah pada hari ikan sedang banyak2nya.  Sedangankan asas halal krn darurat adalah sementara, apakah ini termasuk sementara? Di Quran juga ada disebut manfaat dari sesuatu yg diharamkan dan ditegaskan dosanya lebih besar dari manfaatnya.  Apakah selamatnya nyawa dengan barang haram itu sebanding dengan dosanya? Wallahu a'lam. 

Juve Zhang
2100 di pusat Jantung  Editan Amerika.(Pasar Aneka Jantung) Atlet Marathon : Prof .saya minta ganti dengan Jantung Kuda! Berapa pun akan dibayar. Atlet Renang : Prof ,Saya minta ganti dengan Jantung ikan Hiu. Atlet Panjang tebing: Prof ,saya minta ganti dengan Jantung Monyet. Atlet Petarung MMA: Prof saya minta ganti dengan Jantung Singa. Atlet Tinju : Prof .saya minta ganti dengan Jantung Badak Cula Satu. Prof : Kalian semua akan jadi Juara Tak Terkalahkan ! Jangan lupa bagi Bonusnya ke saya, kalau dapat Rumah empat ,bagi saya satu ya!

Aji Muhammad Yusuf
Sekarang ini sudah masuk era trend fomo-an Pak Aat. Jadi biasakan saja dengan "drama" seru-seruan seperti itu. Meakipun itu terlihat serius, tapi saya berpendapat itu "drama" saja. Orang boleh berpendapat lain. Baik di bursa crypto, maupun pada bursa saham. Iya, ada satu, dua orang yang di angkat naik, itu biasa untuk di jadikan brand ambassador. Saya sendiri nggak mau baca berita saham (wkwkwk). Selanjut Nya, saya mau bagi tips saja cara milih saham saja. Pertama lihat underwriter, kedua jumlah lot, ketiga daftar kepemilikan versi data standar (RTI), kelima sektoral. Terakhir jika Pak Aat ingin mulai masuk ke analisa "Bandarmology", gunakan TF tertentu. Jadi tidak melihat kode Nya saja, apalagi TF satu hari. Misal "Nganalisa MSKY", dengan TF broksum 10th. Ada net buy dari "EP" cukup lumayan, selanjut Nya saham turun. Baru di lanjutkan ke "Causes Analysis". Nanti ujung jawaban Nya paling "Hukum Kebebasan Bandar". Soal BNC, itu saham saya nggak mau bahas (wkwkwk).

Aat
Itu data private n confidential. Harusnya gak boleh bocor. Cuma karena ada pihak auditor salah upload ke web idx jadi sempet bocor sementara. Ada beberapa pihak yang sudah download fullnya. Di sosmed gak ada yang berani share full, bisa dituntut. Serem. Datanya lengkap, nama, alamat, kode broker, jumlah saham yang dipegang, semua ada.

Disway 271234 Kawulo
Macam pilm piksi ilmiyah.. di masadepan mungkin manusia bisa pakai insang buat bertahan di air atw sayap burung buat terbang.. atw bunglon buat kamuflase hee Suatu saat nantii

Kadang eling kadang lali
Ulama ( Ilmuwan / Scientist) adalah penerus para Nabi...  Setelah era petunjuk Tuhan melalui " Wahyu " telah slesai sempurna , Tuhan membimbing manusia melalui para ilmuwan / sintist . Prof Griffith dan Prof. Mohammad Mohiuddin adalah  contoh para penerus Nabi . Ilmu dan Tkhnology lah yg skarang jadi juru slamat...

Sri Wasono Widodo
Ketika gen manusia dimasukkan dan gen babi dibuang, layakkah disebut organ babi? Muktamar NU ke 29 tahun 1994 di Cipasung Tasikmalaya menyepakati bila memang darurat dan tidak ada kemungkinan lain kecuali organ babi tersebut, hukumnya diperbolehkan dan bila shalat tetap syah shalatnya. Gus Dur di era 80-an pernah menulis di Tempo pertanyaan dengan nada humor, ketika seseorang mentransplant luka bakar di wajahnya dengan kulit dari pantatnya, apakah wajahnya menjadi aurat? Sebuah critical thinking yang mengajak Kita tersenyum.

Sadewa
"meski seperti menembak dalam gelap siapa tahu kena" Justru tembakan dalam gelap yg sering tepat sasaran. Contohnya ? sebagian besar komentator disini adalah hasil "tembakan gelap", seorang Ayah kepada Ibu mereka. wkwkwk kabuuurr.....

Gianto Kwee
Semua "Sesuatu" dari luar tubuh, dianggap benda asing yang harus ditolak oleh tubuh, salah satunya Mata Ikan atau Bubul/Bubulen (Jawa) yang biasanya tumbuh di telapak kaki, sangat sulit dihilangkan, bahkan bisa "Beranak", Di Operasi ? Sering kembali tumbuh lagi ! Solusi nya ? Biarkan Mata Ikan tumbuh terus, Jangan DISAYAT ! Tidak nyaman dan bahkan sakit sekali saat berjalan, Tahan ! Biarkan tubuh kita yang menolak ! Dan pada titik tertentu Mata Ikan akan menyusut dan akan kering dan lepas sendiri, sekali lagi jangan disayat, jangan di Intervensi, "Biarkanlah tubuh kita menyembuhkan diri nya sendiri !" Prinsip penyembuhan "Self Healing" >> Relax & Do Nothing ! 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 230