Tanpa Nuklir

Tanpa Nuklir

BAGI Rusia, besarnya biaya perang akan bisa tertutup oleh kenaikan harga minyak dan gas akibat perang itu sendiri.

Bagi Jerman, Prancis, Inggris, dan sekutu: biaya perang dari mana?

Mereka harus rapat dulu. NATO harus bersidang.

Amerika Serikat, di zaman Presiden Donald Trump pernah ngomel: biaya untuk NATO kurang dibebankan secara merata. Ia tidak mau biaya NATO terlalu dibebankan pada Amerika.

Di zaman Presiden Barack Obama, NATO tidak berbuat banyak: ketika Semenanjung Krimea diambil Rusia dari Ukraina.

Di zaman Presiden Biden, dua wilayah lain Ukraina menyatakan diri merdeka –didukung Rusia. Dua hari lalu.

Sampai tulisan dibuat tadi malam, NATO belum bersidang. Padahal bom sudah mulai jatuh di beberapa lokasi militer di Ukraina. Menjelang subuh kemarin. Termasuk di bagian tertentu ibu kota Kiev.

Mungkin itu karena Ukraina memang belum anggota organisasi pertahanan Atlantik Utara. Ukraina sudah terus mendesak: agar segera diterima sebagai anggota NATO. Tapi Rusia keberatan –dengan ancaman– kalau bekas wilayah strategisnya itu bergabung ke musuh lamanya.

Tanpa nuklir dan tanpa NATO Ukraina bukan siapa-siapa. Ia bukan negara yang mampu mempertahankan diri.

Teoretis Rusia bisa menyerangnya kapan saja –dengan alasan apa saja. Setelah pisah dari Soviet, Ukraina dinilai terlalu genit: mau bergantung ke Barat.

Ukraina sebenarnya punya kekuatan senjata nuklir nomor tiga terbesar di dunia. Bukan main. Yakni nuklir peninggalan Rusia (d/h Uni Soviet). Anda sudah tahu: sepertiga nuklir Soviet dibangun di wilayah Ukraina. Hanya sedikit yang dibangun di Belarusia dan Kazakhstan. Yang terbanyak tetap berada di Rusia.

Tapi nuklir yang di Ukraina itu tidak boleh lagi digunakan oleh yang berkuasa di sana. Password untuk menghidupkan nuklir itu pun tidak di tangan presiden Ukraina. Password itu dipegang organisasi negara-negara bekas Uni Soviet. Jangan-jangan password itu pun sudah hilang. Sudah 30 tahun berlalu. Atau jangan-jangan sudah dihilangkan.

Walhasil, sebagai negara dengan senjata nuklir terbesar ketiga di dunia, Ukraina tidak bisa apa-apa. Seorang pengamat militer di Amerika mengatakan: untuk bisa menghidupkan senjata nuklir itu Ukraina perlu persiapan selama 12 bulan.

Memang negara-negara Barat ikut menguncinya. Sejak sebelum Ukraina merdeka. Mereka setuju Ukraina merdeka dengan syarat itu: tidak boleh menjadi negara nuklir. Ukraina pun setuju. Lalu merdeka: dapat pengakuan dari Barat dan dunia.

Dengan kesepakatan itu Ukraina harus membongkarnya. Mungkin kini sudah pula banyak yang dibongkar. Yang belum pun Ukraina tidak bisa menggunakan.

Inilah faktor yang membuat konflik di Ukraina tidak akan menjadi perang dunia ketiga.

Sebenarnya Ukraina sudah mendapat jaminan: Perjanjian Budapest.

Amerika, Jerman, Inggris, dan Rusia sendiri yang memberikan jaminan itu: kalau Ukraina setuju mengunci nuklirnya, empat negara itu menjamin keamanannya. Belakangan jaminan itu ditambah lagi oleh Tiongkok.

Ukraina sudah berkali-kali menagih janji itu. Tapi Ukraina tidak punya debt collector yang menakutkan. Terbukti Semenanjung Krimea yang begitu strategis, diambil begitu saja oleh Rusia. Tanpa ada perlawanan. Itu karena Rusia mengerahkan kapal-kapal perang yang di dalamnya ada senjata nuklirnya. Empat kapal jenis itu parkir di laut dekat Krimea.

Kini Ukraina mengingatkan lagi Perjanjian Budapest itu. Tapi yang ditagih masih saling lirik sana-sini. Apalagi yang menyerang sekarang ini adalah juga yang mengambil Krimea: salah satu yang bikin janji itu sendiri.

Presiden Ukraina sebenarnya sudah mencoba menggertak: kalau memang tidak ada jaminan keamanan, Ukraina akan menjadi negara nuklir. Tapi tidak ada yang menggubrisnya. Mereka sudah tahu: gerakan itu tidak akan bisa terlaksana dalam 15 tahun.

Sedang untuk mengubah senjata nuklir peninggalan lama sudah tidak mungkin. Semua hulu ledak senjata nuklir itu sudah di-setting untuk menyasar ke bagian-bagian tertentu di Amerika sana. Jarak tempuhnya pun sudah di-setting untuk 10.000 Km atau lebih.

Mau dialihkan untuk menghadap ke Moskow?

Bukalah Google map. Setting-lah seolah Anda akan bermobil dari Kiev ke Moskow: hanya 8 jam. Kurang lebih hanya sama dari Jakarta ke Malang. Saya pernah ingin berkendara di jalur itu. Setelah nonton final Piala Champions antara Liverpool dan Real Madrid di Kiev. Sudah janjian pula dengan Prof Effendi Gazali. Rencana itu gagal. Anda sudah tahu mengapa. Lalu rencana ke Kiev lagi untuk stem cell. Juga gagal: di dalam negeri lebih hebat.

Kini saatnya ke sana: kalau ada teman, kalau ada visa, kalau ada bensin 1 juta. (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Butet Suci

DjokoLodang
Pelajaran penting yang saya dapat hari ini dari Disway: "Tidak mengatakan semua yang ingin dikatakan. Itu lah yang melahirkan kerjasama". Saya bagaikan tersadarkan, apa yang menghambat saya selama ini. Terima kasih, Abah.

Zainal Arifin
Penile ketuhanan, Tuhan Ada? Alam yg mana yg bisa bikin akal, nyawa kita? Nyawa itu tak ada? Kita tak bernyawa? 20 tahun di Jepang, ingat anak ke 3 adik saya juga lahir di Jepang. Adik saya dokter, ikut suami ambil doktor di Jepang, doktor metalurgi, BPPT. Adik saya, kini 2 anak nya sudah jadi dokter juga. Teater bisa jadi menagih juga, bagi yg ketahgihan, kecanduam. SELAMAT MENIKMATI TEATER. Walau kurang bahan renungan. Maaf bersambung di reply, karena keoencet.

Leong Putu
Titik itu penuh makna. Titik itu saat kita diam, hening, saat kita berhenti. Di satu titik kita memulai sesuatu, di titik ujung kita mengakhirinya. Saat istri bilang :" Aku tidak setuju, titik". Maka diamlah. Tapi saat istri Bilang :" pa...kurang titik, teruskanlah". Itu bonus. wkwkwk.. Sehat selalu Om@Orang jauh.

Leong Putu
ya... itu karna saya ganteng. Makanya selalu diawasi istri. Dia selalu bilang :" pa... kamulah permata hatiku, cintaku, pujaanku™ Walaupun itu dulu, tapi saya masih ingat kok..

Mirza Mirwan
Wkwkwkwk. Saya jadi teringat cerita si Sulung saat SMP "ngerjain" guru Agama-nya. Saat itu sang guru membahas sifat wajib Allah SWT yang 20 itu: wujud, qidam, baqa' dan seterusnya "Maksudnya 'ada', wujud, itu adanya bagaimana, Pak?" tanya si Sulung. Sang guru menjawab dengan jawaban normatif dan tekstual. "Paham?" tanyanya kemudian. Si Sulung menggeleng. Nah, ia malah kemudian menggurui gurunya. "Kalau menurut saya, Pak Guru, 'ada' yang dimaksudkan ialah bahwa adanya Allah 'tidak didahului oleh tidak ada'. Gitu!" "Maksudmu gimana, sih, kok mbulet!" "Maksud saya gini, Pak Guru. Saya, teman-teman, juga Pak Guru, semuanya ada. Tetapi adanya kita semua 'kan didahului oleh tidak adanya kita. Lain ceritanya dengan adanya Allah, tidak didahului oleh tidak adanya Allah." Sang Guru merenung sebentar, kemudian tersenyum. "Benar juga, ya. Bapak malah tidak pernah berpikir sampai ke situ, Nin!"

Zainal Arifin
Ada, tak harus nyata, bisa ghoib. Tuhan maha Ada, yg maha Awwal, yg maha Aakhir. Hadir bila tak Ada, gimana bisa hadir?

GEARY G
Apakah Tuhan benar benar ADA ? Kata "ADA" Menurut nalar saya kurang pas ! Yang benar, Tuhan "Hadir" Di alam semesta ini,  Hadir disegala masa, Hadir di masa lalu, masa sekarang dan masa datang, Salam

"ADA" terkungkung dengan Ruang dan Waktu sehingga tejadi Awal dan Akhir, "Ada" butuh Ruang kemudian Waktu "Menghitung mundur" Menuju "Tiada" 

Muliyanto
N Y I M A K karo K L E S E T A N

Robban Batang
Rentang selera Abah dalam memilih komentar memang misterius. Dari komentar pendek sampai panjang. Komentar yang melengkapi sampai komentar yang menghina.Dari tidak bermutu,tidak menarik,tidak mengindahkan kaidah jurnalisme sampai yang cuma membaca disway sambil buang hajat di toilet. Dari komentar yang cuma satu kata,sampai cuma deretan huruf multitafsir semacam hmmmmm -nya Mbah Mars,yang saya pernah komen seperti itu dulu tapi tidak dipilih . Dari komentar serius ,humor sampai yang cuma celotehan.Istilah jawanya cuma clamitan atau asal nylemong pernah dipilih . Saya pernah menyangsikan itu benar-benar pilihan Abah di awal-awal ada komentar pilihan . Masa Abah milih komen selengekan seperti itu.Milih komen yang malah mengkritik Abah.Memilih komentar yang nyerempet saru dll. Sampai Abah benar-benar menulis di dalam artikel bahwa beliau membaca semua komentar. Sampai mencolek nama sebagian komentator,dari Pak Pry,Anak Alay,Pak Mirza ,Aryo sampai yang baru-baru ini Mas Aat pendamba Mbak Risa. Abah memang menggemaskan.

Tukang OBAT
Sepertinya standar dewa mabok om, g ada aturan blass... suka suka aja hahaha...

CuNur Yani
Sekilas Info: Makanan Sunda dari Tepung Aci Makanan Sunda dari bahan tepung aci dan bumbu-bumbu bisa dibuat cilok = aci dicolok berupa adonan aci dan bumbunya yang dibentuk bulat-bulat, lalu di rebus sampai mumbul, untuk menjaga panasnya dibiarkan tetap dalam kukusan. Kalau mau dimakan bisa pakai bumbu kacang atau saus lainnya. Cireng = aci digoreng. Bisa dibentuk segala macam bentuk, isiannya bisa apa saja keju, daging, dll. Harus digoreng pakai minyak goreng yang mahal itu, dimakan panas-panas. Cimol = aci dijemol, artinya adonan aci yang sudah siap akan diambil sedikit-sedikit dengan cara dijemol kemudian langsung dimasukkan ke penggorengan dengan minyak goreng yang panas. Cimol bisa dimakan panas atau dingin karena rasanya tetap enak dengan bumbu tabur rasa keju, barbeque, dll. Cilung = aci digulung, bahan adonannya sedikit encer agar bisa digulung pakai tusuk sate di penggorengan. Semua makanan aksesori ini semuanya enak, pak DI kalau tournya lagi ke Bandung bisa nyicip semuanya di depan halaman sekolah SD hehe... Mangga sindang pak DI ka Bandung kota kembang.

Olang olangan
Kalau abah mau lawakan yang lebih lucu dan perlu renungan tingkat tinggi, ini Bah saya kasih tau, di negara tetangga (maaf Bah saya lupa nama negaranya)  dulu ada orang nimbun minyak tanah 2 drum langsung dipenjara, tapi ada orang "nyimpan" minyak goreng jutaan liter cuman ditanyain... Ayo Bah ketawa sambil merenung 

Sadewa
Saya juga penggemar Butet, dulu-dulu sekali. Saat Butet dengan lucunya memparodikan Soeharto, Habibie & Gusdur. Luar biasa, bener-bener lucu bikin sulit berhenti tertawa. Namun kini saat Jokowi Presiden, saya tidak pernah melihat Butet memparodikan-nya. Entahlah mungkin Abah lebih tahu. Sejak itu saya bukan penggemar Butet lagi. Saya pernah menonton di YouTube, Jokowi stand up, ternyata lebih lucu dari Butet. Mungkin itu yang membuat Butet "rikuh".

Mirza Mirwan
"Pun di masa pandemi, ia tidak sulit mondar-mandir Tokyo-Jakarta: ia punya paspor WHO" Paspor WHO yang dimaksud Pak DI pasti UNLP -- United Nations Laissez Passer.

Jo Neka
Pelawak adalah Anomali..penonton di lucui bahkan di olok olok tapi penonton membayar hihiii..Btw cilok di kukus..Cireng baru di goreng pak Dahlan.Makanan kesukaan saya waktu masih kuli tahun 80an di Sunda.Ah waktu masih muda2nya.

Data Ciluk
Wah ada  dr Ryu Hasan, menarik sekali ini pak dahlan, di buat diskusi atheis dengan dr Ryu dan Pak Agus Mustofa

Orang jauh
Hari ini saya tidak menemukan kalimat : Anda sudah tahu Saya yakin karena abah tahu, bahwa "tahu" dan temannya hari ini sedang tidak baik-baik saja.

cumibuta
Butet. Living Legend. Legenda Hidup. tentu Legend juga punya salah dan dosa. tapi tetap, bagi saya, karyanya: Butet. Legend. sesederhana itu.

Supai
Dr Ryu ternyata autis waktu kecil ya. Makanya ia pernah bawa sapi masuk ke kelas, sampai murid2 cewek pingsan. Abah kl ketemu lagi dr Ryu, gali lebih dalam cerita kocak ini. He2

Mu'ashomah Himam
Ada sebagian orang yang menabibkan Habib. Menganggap Habib sebagai Tabib/penyembuh. Ada juga Tabib yang mengaku sebagai Habib. Tentu, agar pasien lebih mempercayai kemampuannya. Kalau saya sih pilih Zabib saja. Manis dan segar. Zabib=Anggur. Terima kasih.

Sin
Percakapan ‘dewasa’ normal:   “Dik”  ‘hmm’  ‘’yuk”  Dan lahirlah kerjasama..tanpa mengatakan apa yang ingin dikatakan.. #selamat hari kamis malam jumat..

b kaneko
Jadi ... bensin 1 juta,  terutama mau nonton teater Gandrik, Wadas hanya sampingan. 

Buzzer NKRI .
ternyata bensin 1 juta itu bohong sebagian......... hehehe........

Hardiyanto Prasetiyo
Ada mahfudzot mengatakan : Sesungguhnya guru dan dokter itu dua-duanya tidak akan memberikan nasihat jika tidak dihormati (terbukti Dr. Ryu memberikan nasihat atas penyakit pak Butet dan pak Butet jg menghormati Dr. Ryu dgn menurut disuruh ke Jkt pada saat itu jg mskpn dlm kondisi sakit). Maka bersabarlah dgn penyakitmu jika engkau menjauhi dokter dan berpuaslah dgn kebodohanmu jika engkau menjauhi guru (pak Butet sembuh dgn capaian yg bagus hingga disebut dpt mukjizat karena pak Butet berusaha untuk tdk menjauhi dokter Ryu, malah mendekatinya. Dia kontak dokter Ryu menanyakan perihal penyakitnya lalu diambillah langkah-langkah penyembuhan dan perawatan lanjutan dgn cepat hingga pak Butet dinyatakan sembuh). Pesan mulianya bagi yg saat ini sakit : Hormatilah dokter yg merawatmu dgn menuruti segala larangan dan nasihatnya, jgnlah takut pergi ke dokter jika sakit yg diderita ingin cepat sembuh.

Glenn Wiser
Dr. Ryu salah satu cucu Kiai pendiri NU, bisa bahasa Arab duluan drpd bahasa Jawa. Dia punya dasar pengetahuan cukup dalam dari sisi kiri, lalu setelah semakin dewasa menggali pengetahuan dari sisi kanan, dan akhirnya memilih salah satu sisi. Saya lebih menghargai orang yg sudah menegtahui kedua sisi kemudian memilih/memihak ke 1 sisi (walaupun sisi tersebut bertentangan dengan saya), daripada orang yg hanya tahu satu sisi tapi mendukung buta sisi tersebut tanpa pernah mau mencoba memahami sisi di sebrangnya.

Robban Batang
Tidak mengetikkan semua yang ingin diketik,itulah yang melahirkan Disway dan ratusan komentarnya. Untuk hal-hal yang ingin diketik tapi berbahaya untuk kelangsungan Disway,biarlah itu jadi bagian kami para komentator. Jangan sampai seperti akun Twitter Abah dengan 2 juta lebih followers raib menjelang pilpres kemarin. Adakah hubungannya dengan keberpihakan Abah pada salah satu calon waktu itu ? Anda lebih tahu.Bukan tempe. Jangan sok tahu. Anda sok (=silahkan,Sunda) cari tahu. Jangan sok(=tumpahkan, Jawa). Nanti tumpah. Jangan so,sayur daun melinjo.

Aljo
Sepertinya yang dimaksud Abah tentang KH Wahab Hasbullah adalah kata-kata "halal bihalal", bukan "minal aidin wal faizin". Tentang halal bihalal sendiri, menurut beberapa sumber sudah banyak disebut jauh sebelum KH Wahab Hasbullah menyebut kata-kata tersebut. Tentang minal aidin wal faizin, bahkan dikatakan sudah mulai ada pada jaman Khulafaur Rasyidin.

Herdiansyah talib
Saya Jawa, istri orang Banjar. Saya tak pandai bahasa Jawa. Istri juga tak pandai bahasa Banjar. Saya Jawa Deli (Jawa Kontrak). Generasi ketiga di Medan. Istri juga generasi ketiga di Medan. Leluhur saya katanya di Cilacap, tapi entah di mananya. Leluhur istri di Kandangan, Kalsel. Juga entah di mananya. Saya kepingin Pak Dahlan menulis tentang nasib Jawa Deli yang generasi mudanya sudah kehilangan identitas Jawa-nya. Salam Cak Lontong!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 421