Mengenal Asal Muasal Tradisi Mudik dan Artinya

Mengenal Asal Muasal Tradisi Mudik dan Artinya

Ilustrasi/Mudik-Instagram-

JAKARTA, DISWAY.ID-Arti kata Mudik bagi orang Jawa Ngako, mengartikannya sebagai mulih dilik yang artinya pulang dulu.

Ini diartikan juga dengan pulang yang hanya sebentar untuk melihat keluarga setelah lama tinggal di tanah rantau.

Sedangkan, orang Betawi mengartikan mudik sebagai kembali udik. Udik sendiri memiliki arti kampung, dusun, atau apapun yang berlawanan dengan kota.

Mudik ini menjadi tradisi di Indonesia setiap tahunnya. Bagai aktifitas rutin tahunan, utamanya Mudik terkenal saat moment Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri. 

Mulai bandara udara, Stasiun Kereta Api, Pelabuhan, Jalan Tol, Jalur-jalur mudik, hingga terminal pada moment ini akan dipenuhi pemandangan penumpang mudik yang membawa banyak barang bawaan atau koper. 

Lantas kapan tradisi mudik di Indonesia mulai berkembang dan populer? Yuk kita ulas sama-sama sejarah dan juga beragam fenomenanya yang pernah terjadi di Tanah Air.

Melansir laman Bobo, Dosen Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Silverio Raden Lilik Aji Sampurno mengatakan tradisi mudik ini sudah ada sejak zaman Majapahit dan Mataram Islam.

Sejarah mudik bermula dari kekuasaan Majapahit yang luas hingga Sri Lanka dan Semenanjung Malaya.

Luasnya kekuasaan inilah yang menyebabkan sang Raja menempatkan pejabat di berbagai daerah untuk menjaga wilayah kekuasaan.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Mataram Islam untuk menjaga wilayah kekuasaan.

Suatu waktu, pejabat-pejabat itu pulang untuk menghadap Raja dan mengunjungi kampung halaman. 

Sedangkan di Mataram Islam, pejabatnya pulang secara khusus ketika Idulfitri datang.

Kedua hal itulah yang menjadi asal mula tradisi mudik di Indonesia.

Sekitar tahun 1970, istilah mudik makin terkenal di Indonesia. Mudik dijadikan sebuah tradisi yang dilakukan oleh perantau di berbagai daerah untuk kembali ke kampung halamannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: