Kokohnya Masjid Asy Syuhada, Sebuah Simbol Toleransi dan Peradaban Suku Bugis di Bali

Kokohnya Masjid Asy Syuhada, Sebuah Simbol Toleransi dan Peradaban Suku Bugis di Bali

Inilah Masjid Asy Syuhada yang telah berdiri sejak abad 17 silam di Serangan, Denpasar, Bali. Youtube/@Safari Masjid-Youtube/@Safari Masjid-disway.id

DENPASAR, DISWAY.ID – Serangan, demikian nama pulua itu diberinama. Posisinya masuk ke dalam administrasi Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, 

Serangan, terletak 10 kilometer di selatan Denpasar atau sekitar 15 menit berkendara dari pusat kota melewati bypass I Gusti Ngurah Rai.

Di pulau seluas 481 hektare tersebut terdapat satu bangunan bersejarah, yaitu Masjid Asy Syuhada yang telah berdiri sejak abad 17 silam.

BACA JUGA:Palestina Minta RI Bertindak Usai Pasukan Israel Serang Masjid Al-Aqsa

Masjid Asy Syuhada ada di Kampung Bugis, sebelah selatan pulau. Letak masjid yang berada di permukiman warga asal Bugis ini membuatnya dikenal juga sebagai Masjid Kampung Bugis.

Terdapat pula sebuah rumah panggung khas Suku Bugis dan telah berusia 200 tahun yang letaknya di seberang masjid.

Letak masjid cukup strategis karena berada tak jauh dari pusat konservasi penyu dan Kantor Kelurahan Serangan, atau sekitar 100 meter dari Jl Tukad Pekaseh.

BACA JUGA:Tragedi masjid Al-Aqsa, Erdogan Kutuk Israel, Dukung Penuh Palestina

Arsitektur bangunan masjid masih dipertahankan sejak awal pembangunannya dan berdiri di atas lahan seluas 187 meter persegi. 

Ada pula yang menyebutnya berdiri di atas sebidang tanah wakaf seluas 2 are atau sekitar 200 meter persegi.

Luas bangunan masjid sekitar 300 meter persegi dengan ukuran dalam masjid adalah 10 meter x 10 meter dan mampu menampung sekitar 200 jamaah.

BACA JUGA:Terungkap! Ini Niat Israel Serang Masjid Al Aqsa di Bulan Ramadan 2022, Jumlah Korban Jadi 170 Orang

Lantai dan dinding pada interior dalam dan luar masjid sudah dilapisi keramik krem muda serta dilengkapi dua unit mesin pendingin udara. 

Kendati demikian, sejumlah sisi bangunan masih dipertahankan keasliannya seperti empat pilar penopang atap (sokoguru) yang terbuat dari kayu jati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: dunia masjid

Berita Terkait