Krisis Pangan Global Sebentar Lagi Terjadi, Putin: Ini Ulah Picik Kebijakan Eropa

Krisis Pangan Global Sebentar Lagi Terjadi, Putin: Ini Ulah Picik Kebijakan Eropa

Ilustrasi: Krisi Pangan Global -Parstoday -Disway.id

MOSKOW, DISWAY.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin, menilai situasi yang mengkhawatirkan di pasar pangan dan juga pasar energi global memiliki hubungan dengan kebijakan picik negara-negara Eropa.

Perang Rusia dengan Ukraina dan bagaimana negara-negara Barat menghasut perang ini, seiring dengan ketidakmampuan PBB untuk menyelesaikan konflik, telah menyebabkan kekurangan produk pertanian dan kenaikan harga energi dunia.

Menurut laporan Iranpress, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa kebijakan Eropa yang picik telah menyebabkan krisis energi dan pangan di dunia. “Saksi baru AS dan Eropa terhadap Moskow akan memperburuk situasi di pasar global,” kata Putin, Minggu 5 Juni 2022.

BACA JUGA:Turki Serang Markas Militer Amerika Serikat

“Rusia siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi krisis pangan global. Ini ulah kebijakan Eropa yang picik,” kata Putin seraya menekankan bahwa Rusia tidak akan memblokir ekspor serealia dari Ukraina.

Perang pada umumnya merupakan ancaman terhadap ketahanan pangan di daerah yang terkena bencana, tetapi perang antara Ukraina dan Rusia telah membuat dunia berada dalam krisis pangan yang serius baik sebagai produsen utama maupun pengekspor serealia dan biji-bijian penghasil minyak secara global.

Lebih dari 50 negara bergantung pada Rusia dan Ukraina khususnya gandum. Bahan utama ini merupakan seperlima dari kalori dan protein dunia. 

Kekurangan atau kenaikan biaya gandum berarti berdampak pada makanan penting seperti roti, pasta dan sereal. Ketika krisis Ukraina meningkat dan negara-negara di seluruh dunia mencoba mencari pemasok yang berbeda, harga berbagai jenis makanan meningkat.

BACA JUGA:Mendadak Erdogan Telpon Putin, Ini Isi Pembicaraannya

Rusia dan Ukraina masing-masing adalah eksportir gandum terbesar dan kelima terbesar di dunia. Sementara itu, sanksi migas AS dan Eropa terhadap Rusia telah mendorong kenaikan harga energi dunia.

Dunia hanya memiliki 10 minggu persediaan gandum tersisa. Ini adalah krisis terburuk sejak krisis keuangan 2008. Itu menurut Sara Menker, CEO Gro Intelligence. Ini adalah perusahaan global yang memprediksi tren pasokan makanan.

Kekurangan pupuk dan masalah rantai pasokan disebut-sebut sebagai alasan utama. Rekor kekeringan dan krisis Ukraina telah memperburuk situasi.

Krisis dapat menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan kerusakan ekonomi. Krisis gandum sedang dirasakan di seluruh dunia.

BACA JUGA:4 Rudal Rusia Hantam Pangkalan Militer Ukraina, Putin Ingatkan Finlandia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: