Koreksi Data Hisab-Rukyat Ramadan Dipelintir, Ini Jawaban BMKG

Koreksi Data Hisab-Rukyat Ramadan Dipelintir, Ini Jawaban BMKG

Ilustrasi: Aktivitas melihat rukyah sebagai tanda awal puasa Ramadan.-Dok.Kemenag -

JAKARTA, DISWAY.ID - Beredar pesan mengenai Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang melakukan koreksi data penghitungan astrononomi terhadap bulan baru (hilal) awal Ramadhan 1423 Hijriyah/ 2022 Masehi, baik metode hisab dan rukyat.

Konten yang beredar di media perpesanan WhatsApp itu, dilakukan lewat pemelintiran dengan menyertakan link berita terverifikasi soal kegiatan koreksi data hisab-rukyat oleh BMKG.

Dalam berita dari link tersebut disebutkan kegiatan BMKG soal kalibrasi data hisab-rukyat tetapi disandingkan dengan narasi penafsiran yang berbeda oleh pengguna media sosial.

BACA JUGA:Dwikorita: Zero Victim Jadi Tolok Ukur Keberhasilan BMKG 

Adapun narasi dari pesan di WhatsApp itu sebagai berikut.

“Hilal Terlihat 2 April di 10 Lokasi, BMKG: Untuk Koreksi Data Hisab” 

Jadi faktanya 1 Ramadhan ya Sabtu tanggal 2 April!

”Udah lewat baru koreksi, Begitulah kalau menagnya rada rada…” 

Atas viralnya pesan hoaks dengan kategori misleading content (konten dipelintir untuk menjelekkan) tersebut, otoritas BMKG angkat bicara.

Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono mengatakan terdapat kesalahan narasi tersebut.

BACA JUGA:BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter Terjadi di Perairan Berikut ini

Ia mengatakan jika hilal tampak pada 2 April bukan berarti puasa dilakukan pada hari yang sama. Akan tetapi, jika pada tanggal 2 April hilal baru nampak, maka puasa dilakukan pada hari esoknya.

Dengan kata lain, jika hilal dapat teramati perukyat pada 1 April maka puasa dilakukan pada 2 April.

Adapun terkait proses hisab-rukyat oleh BMKG pada 2 April dilakukan untuk melakukan cek dan ricek atau kalibrasi terhadap data astronomi dan dicocokkan dengan melihat bulan langsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bmkg