30.000 Warga Australia Dievakuaisi Akibat Banjir Besar, Lumpuhkan Kota Sidney

30.000 Warga Australia Dievakuaisi Akibat Banjir Besar, Lumpuhkan Kota Sidney

Sebanyak 30.000 warga Sidney dievakuasi akibat banjir besar yang melanda negara bagian New South Wales- twitter@AnatoliaIntel-

JAKARTA, DISWAY.ID – Sebanyak 30.000 warga Australia dievakuasi akibat banjir besar yang melanda negara bagian New South Wales dan lumpuhkan kota Sidney pada Senin 4 Juli 2022.

Perintah evakuasi ini dikelaurkan pemerintah kota Sydney pada akibat hujan tanpa henti membanjiri beberapa pinggiran kota di kota terbesar Australia.

Pemerintah juga mengingatkan bahwa kedepanya kondisi cuaca tidak akan menentu dan diperkirakan hujan lebat akan kembali melanda Australia.

BACA JUGA:Pria Ditemukan Tewas di Atas Genteng Rumahnya, Polisi Beri Keterangan Begini

BACA JUGA:Reaksi Pilu Sejumlah Karyawan KMK Global Sport K2 Tangerang Terkena PHK, Tangisan Pecah Warnai Perpisahan

Sekitar 30.000 penduduk di negara bagian New South Wales dievakuasi dampak banjir yang merendam beberapa kota di sebelah barat Sydney.

Banjir di Sidney diberitakan telah merendam rumah, pertanian dan jembatan di wilayah itu dan kejadian ini merupakan yang ketiga kalinya di tahun ini.

"Banjir ini sangat menghancurkan dan sulit dpercaya," kata Walikota Camden Theresa Fedeli.

"Sebagian besar dari mereka baru saja dilanda banjir beberapa waktu lalu, begitu selesai banjir kembali,” tambah Theresa.

BACA JUGA:Ronaldo Ancam Mangkir dari Tur Pramusim, Manchester United Beri Ultimatum!

BACA JUGA:Sule Bongkar Tabiat Asli Nathalie Holscheronflik Buntut Perseteruan dengan Putri Delina

Sedangkan Perdana Menteri New South Wales, Dominic Perrottet mengungkapkan bahwa kejadian ini benar-benar ujian yang sulit.

"Salam bernulan-bulan kami menghadapi banjir yang sangat menyulitkan,” tambah Dominic.

Dilansir dari reuters.com, meskipun demikian hingga saat ini beum ada korban jiwa yang dilaporkan oleh pemerintah setempat karena pihak berwajib memaksa warga untuk segera melakuka evakuasi dan melarang untuk berkendara selama musibah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: