Ketua Komnas HAM: Sejak Awal Komunikasi Polri Buruk Hingga Menimbulkan Ketidakpercayaan Publik

Ketua Komnas HAM: Sejak Awal Komunikasi Polri Buruk Hingga Menimbulkan Ketidakpercayaan Publik

BACA JUGA:Komnas HAM Mintai Keterangan Ferdy Sambo dan Putri Chandrawati, Termasuk AKP Rita Yuliana?  

BACA JUGA:Inilah Pengakuan Vera Simanjuntak Kekasih Brigadir J yang Dicecar 32 Pertanyaan, Bukti Baru Terungkap

“Ya ada lubang-lubang yang ditemukan. Ada juga kabar kuku-kuku yang dicopot. Sementara setelah kami mintai keterangan, pihak keluarga tidak menyampaikan itu. Dari informasi itu Komnas HAM belum menyimpulkan,” ungkapnya.   

Jika ditarik dari benang merah kasus ini, Taufan lebih mengarahkan unsur pembuktian dari insiden penembakan bukan pada sisi pelecehan.

“Yang tidak kalah pentingnya adalah menemukan jejak dari peluru yang bersarang di tubuh korban dalam hal ini Brigadir Yosua. Karena dari itu, penyidik bisa menemukan jenis peluru yang digunakan, mereknya apa jenisnya apa,” terangnya.  

Jika proyektil, peluru, maupun senjata sudah diketahui jenisnya, maka akan mudah melakukan pelacakan dan pengungkapan kebenaran tragedi berdarah di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat, 8 Juli 2022. 

BACA JUGA:Kawal Jangan Sampai Hasil Otopsi Jenazah Brigadir J Direkayasa, P3S: Untung Ada Ahli Forensik TNI  

“Kita bisa ngelacak dari senjata jenis apa yang dipakai. Maka sementara ini kami belum mau simpulan mengenai apa sebetulnya yang terjadi, karena memang belum final,” tegas Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads