Gletser Antartika Sebesar Florida Mencair, Kenaikan Permukaan Laut di Depan Mata

Gletser Antartika Sebesar Florida Mencair, Kenaikan Permukaan Laut di Depan Mata

Dampak pemanasan global, gleteser seukuran Florida di kabarkan mencair di kawasan Antartika. -Tangkapan layar twitter @Stevie_Ca -

JAKARTA,DISWAY.ID – Dampak pemanasan global, gleteser seukuran Florida di kabarkan mencair di kawasan Antartika.

Mencairnya gletser seukuran Florida tersebut dikhawatirkan akan menyebabkan kenaikan permukaan laut global yang cukup signifikan.

Peristiwa ini diungkapkan oleh para ilmuwan yang selama ini meneliti Gletser Thwaites Antartika menamakan gletser tersebut dengan ‘Dommsday Glecier’.

Mulai mencairnya gletser di Antartika dikarenakann adanya rembesan air hangat di bagaian titik lemah gletser tersebut.

BACA JUGA:Alasan Keluarga Brigadir J Baru Melaporkan Hilangnya Rp 200 Juta Terungkap

BACA JUGA:Kekejaman Ferdy Sambo Pada Brigadir J Kembali Diungkap Majelis Hakim: Sudah Menyerah Tapi Tetap Dibunuh

Ilmuan Thwaites menjelaskan jika ukurat doomsday Glecier tersebut sebesar Florida yang berpotensi dapat menaikan permukaan laut global lebih dari setengah meter.

Kekhawatiran terburuknya adalah Doomsday Glecier ini dapat membuat gletser yang berada disebelaahnya juga ikut meleleh dan membuat naiknya permukaan laut mencapai 3 meter.

Dengan menggunakan Icefine yang merupakan robot bawah air telah melakukan penelitian selama beberapa tahun belakangaan dan menemukan adanya titik tempat air hangat merembes di bagian gletser tersebut.

BACA JUGA:Mega Proyek Meikarta dari Lippo Group Terindikasi Pencucian Uang, DPR RI: Segera Bentuk Pansus

BACA JUGA:Cuaca Ibu Kota Hari Ini, BMKG Prediksi Hujan Petir Terjadi di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, Waspada!

Britney Schmidt salah ilimuan yang bermarkas di Cornell University menejelaskan akibat adanya rembesan air hangat tersebut, menyebabkan melelehnya di bagian gletser sepanjang 30 meter pertahun.

“Air hangat masuk ke bagian terlemah dari gletser dan hal tersebut memperburuk kondisinya kata Schmidt. 

Menurut Schmidt, hal tersebut sangatlah memprihatinkan dan prosesnya hingga saat ini masih terus terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads