34 Kasus Covid-19 Varian Orthrus di Jakarta Ditemukan Dinas Kesehatan, Sebagian Besar Telah Jalani Vaksin Booster

34 Kasus Covid-19 Varian Orthrus di Jakarta Ditemukan Dinas Kesehatan, Sebagian Besar Telah Jalani Vaksin Booster

Ilustrasi Covid-19-Covid-19-

JAKARTA, DISWAY.ID - Sebanyak 34 kasus Covid-19 varian Orthrus di Jakarta ditemukan Dinas Kesehatan dalam beberapa hari terakhir.

Ngabila Salama selaku Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI mengatakan 34 pasien tersebut kini telah sembuh. 

"Ditemukan 34 orang positif varian orthrus omicron CH.1.1 di Jakarta. Untuk 21 orang domisili Jakarta dan 13 orang domisili luar Jakarta," kata Ngabila dalam keterangannya, Rabu, 1 Maret 2023.

Ngabila menjelaskan dari 34 kasus varian Orthurs 75 persen diantaranya mengalami gejala ringan sedangkan 25 persen tanpa gejala.

BACA JUGA:Mahfud MD Ungkap Kekayaan Rafael Alun Trisambodo Capai Rp 56 Miliar Tak Sesuai Dengan Profil Pekerjaan

BACA JUGA:Valid! Agnes Gracia Terlibat Rekam Mario saat Aniaya David, Katanya Teriak Minta Tolong? 'Ini Sudah A1 Ya Informasinya'

Dari 34 pasien Orthus, 10 persen pasien belum menjalani vaksinasi sama sekali, 15 persen baru menjalani dosis kedua vaksinasi Covid-19, dan 75 persen telah mendapat suntikan vaksinasi dosis ketiga atau booster.

Saat ini seluruh pasien telah dinyatakan sembuh. Kasus positif Orthus terakhir ditemukan pada 9 Februari 2023.

"Semua sudah sembuh dan tidak ada yang meninggal atau dirawat di RS. Terakhir ditemukan positif PCR-nya tanggal 9 Februari dan sudah sembuh," jelasnya.

BACA JUGA:Khalistan Rashtra

BACA JUGA:Said Aqil: Kalau Pajak Diselewengkan, Warga NU Tak Usah Bayar Pajak

Dalam sebuah penelitian baru-baru ini menyebutkan bahwa orang yang tak divaksin Covid-19 dapat membuat pasien berisiko lebih tinggi terkena diabetes Tipe 2.

Para peneliti dari Smidt Heart Institute di Cedars-Sinai, Los Angeles menemukan bahwa infeksi virus corona meningkatkan risiko diabetes, tapi vaksinasi awal dapat mengekangnya.

Diabetes tipe 2 sendiri diungkpkan dapat merusak cara tubuh mengatur kadar gula darah dan menggunakan gula.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: