Israel Klaim Kepung Gaza, Hamas Tunjukkan Perlawanan Dahsyat
Postingan resmi Satgas khusus Hak Asasi Manusia PBB yang mengutuk serangan Israel pada kamp pengungsian Jabalia pada Kamis, 2 November 2023 waktu setempat. -X (Twitter) @UN_SPExperts-
“Saya pikir kita perlu jeda,” kata Biden dalam pidatonya, Rabu 1 November 2023.
"Jeda" yang dimaksud Biden yaitu sebagai waktunya untuk membebaskan para tahanan.
Pidato Biden ini berbeda dengan sikap AS yang pada pekan lalu, menjadi satu dari 14 negara di PBB yang memilih “tidak” terhadap resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan gencatan senjata.
Diketahui, AS merupakan sekutu dekat Israel dan mengirimkan bantuan miliaran dolar setiap tahunnya.
Bahkan dukungan terhadap militer Israel, Biden telah meminta Kongres untuk menyetujui paket bantuan militer senilai $14,3 miliar.
Terkait "jeda" yang sempat disampaikan Biden, Gedung Putih bergegas melakukan klarifikasi dengan menegaskan tidak akan mendikte Israel dalam memerangi Hamas.
Di bagian lain, Juru Bicara Hamas Abu Obeida bersumpah Gaza akan menjadi kutukan sejarah bagi Israel.
BACA JUGA:Kejagung Ungkap Achsanul Qosasi Terima Uang Rp40 M, di Hotel Ini dan Waktunya Jelas
Hamas dengan sekutunya terus melakukan perlawanan kepada militer Israel.
Seperti serangan yang dilakukan Hizbullah, sekutu Hamas di Lebanon.
Pihaknya meluncurkan sekitar 25 hingga 30 roket ke Kiryat Shmona, utara Israel, Kamis 2 November 2023.
Selain di utara Israel, perlawanan dahsyat dilakukan Hizbullah di pangkalan Angkatan Laut Naqoura, Israel.
Sejumlah drone berbekal bahan peledak menyerang pusat komando Israel di arah timur tersebut.
Perlawan terhadap militer Israel juga dilakukan Hizbullah.
Pertempuran di perbatasan Lebanon-Israel semakin memanas sejak pekan lalu, saat Pimpinan Hisbullah Hassan Nasrallah mengumumkan memulai perang mendukung Hamas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: