Cegah Dokter Overworked, Kemenkes Pasang CCTV Teknologi Face Recognition

Cegah Dokter Overworked, Kemenkes Pasang CCTV Teknologi Face Recognition

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Azhar Jaya terkait pemasangan CCTV untuk pantau dokter.-annisa amalia zahro-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Kementerian Kesehatan RI akan memasang kamera CCTV untuk memastikan DPJP atau PPDS tidak bekerja terlalu lama.

Hal ini karena sudah menjadi rahasia umum bahwa dokter di rumah sakit, terutama bedah, memiliki jam kerja yang panjang. Bahkan mencapai 22 jam sehari.

"Kita juga sekarang akan memasang CCTV untuk memastikan DPJP ini atau PPDS ini jangan terlalu lama kerjanya. Karena mereka kan kerjanya sampai beberapa jam gitu ya. Hampir 20 jam, bisa sampai 22 jam sehari," kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin di Gedung DPR RI, Jakarta, 29 Agustus 2024.

BACA JUGA:Menkes Jelaskan Alasan Pakai Kata 'Remaja' pada PP Kesehatan untuk Penerima Alat Kontrasepsi hingga Timbulkan Polemik

CCTV tersebut nantinya dilengkapi face recognition, sehingga dapat mengenali dokter yang berjaga di rumah sakit dan mengetahui durasi kerjanya.

Demikian ini bisa memperbaiki manajemen kerja dokter, baik dosen pengajar maupun PPDS.

"CCTV itu selain perbaikan daripada manajemen, kami juga bisa mengontrol siapa (dokter) ini," tambah Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Azhar Jaya.

Pengaturan manajemen jam kerja ini sekaligus mengontrol mental para dokter yang tingkat stres tinggi, seiring dengan beban kerjanya.

"Teman-teman (dokter) yang paling tinggi stresnya itu kan kamar bedah. Jadi kalau misalnya ada residennya masuk, dia pakai face detection ketahuan si A masuk jam sekian. Begitu dia keluar, kita bisa tahu si A keluar dari kamar OK jam sekian. Jadi kita bisa tahu jam kerjanya," paparya.

BACA JUGA: Kemenkes Yakin Dokter Aulia PPDS Undip Alami Bullying, Sempat Depresi dan Ada Indikasi Bunuh Diri

Azhar menegaskan, CCTV ini bukan hanya untuk residen, tetapi juga dokter spesialis yang bertugas.

"Sehingga dengan pemasangan deteksi TV segala macam ini, kita bisa tahu, bisa mengukur jam kerja orang seperti apa supaya tidak berlebih. Sekaligus kita juga bisa mengukur produktivitas dokter-dokter kami apakah mereka masuk atau tidak, bekerja atau tidak," pungkasnya.

Tentunya, lanjut Azhar, CCTV tersebut juga memperhatikan jadwal jaga dokter.

"Tapi kalau misalnya dia memang dapat jam jaga malam, ya memang dia harus pulang pagi. Tapi kan besoknya kalau dia ternyata habis jaga malam, muncul lagi paginya. Orang dia belum tidur, belum apa-apa. Nah ini perbaikan sistem ke depan" jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: