Disanksi Akibat Perbedaan Metode Survei, Poltracking Indonesia Anggap Keputusan Dewan Etik Persepi Cacat Hukum
Poltracking Indonesia mengkritik keputusan Dewan Etik Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) yang memberikan sanksi terhadap lembaga survei tersebut.-Istimewa-
Sementara itu, Direktur Poltracking Indonesia, Masduri Amrawi, menduga bahwa Poltracking sudah menjadi target oknum Dewan Etik sejak awal.
Masduri menyebutkan bahwa sebelum polemik terkait perbedaan hasil survei Poltracking dan LSI muncul ke publik, sudah ada perbincangan internal di Persepi mengenai perbedaan hasil survei lembaga-lembaga survei lainnya.
"Sebelum ramai terkait dengan perbedaan hasil survei Poltracking Indonesia dengan LSI, di percakapan internal Persepi sebenarnya sudah ramai perbedaan survei di luar daerah. Salah satunya di NTT antara Voxpol Indonesia dengan Indikator Politik Indonesia," ungkap Masduri.
BACA JUGA:Hasil Survei Tinggi Tidak Jamin Menang, Ridwan Kamil Keluarkan 4 Strategi Kampanye
Masduri juga mengungkapkan adanya percakapan di WhatsApp grup yang dinilai aneh, di mana oknum Dewan Etik sudah mengambil sikap terhadap Poltracking.
"Kalau benar kita adili, sudah lama Persepi enggak mecat anggotanya, Poltracking sudah diancam," ucap Masduri, mengutip pesan dalam grup tersebut.
Dia menduga, sejak awal ada tendensi untuk mengarah pada pemecatan Poltracking.
"Jadi kalau kita perhatikan di sini, sudah ada tendensi sejak awal. Kalau benar data berbeda dengan LSI kira-kira Poltracking layak untuk dipecat, ini yang mendasari proses itu," imbuh Masduri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: