Sejumlah Pasien ODGJ di Bekasi Ikut Mencoblos Pilkada 2024

Sejumlah Pasien ODGJ di Bekasi Ikut Mencoblos Pilkada 2024

Sejumlah Pasien ODGJ di Bekasi Ikut Mencoblos Pilkada 2024-Disway/Dimas Rafi-

BEKASI, DISWAY.ID-- Sejumlah pasien Orang Dalam Gangguan Jiwa dari Yayasan Zamrud Biru di Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi turut serta menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada Serentak 2024.

Sejumlah pasien ODGJ berbaris rapi saat bersiap menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS).

BACA JUGA:Ahok Guyon Pilkada DKI 2024 Lebih Oke: Gak Ada yang Bisa Jualan Ayat

BACA JUGA:Pilkada Banten 2024: Andra Soni Menang Telak di Kandangnya Sendiri

Para pendamping dari Yayasan Zamrud Biru memberikan pendampingan kepada pasien dengan memandu mereka menuju TPS.

Sejumlah pasien ODGJ tampak santai dan bersosialisasi dengan masyarakat sembari menunggu giliran untuk masuk bilik suara.

Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) secara berurutan mengumumkan nama-nama pasien yang telah mendaftar untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada 2024.

BACA JUGA:Heri Koswara Tak Khawatir Soal Hasil Perhitungan Suara di Tiap TPS Pilkada Kota Bekasi

BACA JUGA:Warga Binaan di Rutan Kelas 1 Pondok Bambu Juga Ikut Mencoblos Pilkada 2024

Pendiri Yayasan Zamrud Biru Bekasi, Suhartono mengungkapkan bahwa lembaganya bertujuan untuk membantu pasien ODGJ yang tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

"Hari ini ada sekitar 50 pasien yang diberikan kartu ataupun surat suara untuk memberikan hak suaranya, guna memilih Calon Wali Kota dan Calon Gubernur Jawa Barat," ungkap Suhartono di Bekasi pada Rabu, 27 November 2024.

Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) yang digelar Februari lalu.

Suhartono menjelaskan, yang tercantum dalam DPT Pilkada 2024 hanya yang berdomisili di Jawa Barat atau Kota Bekasi.

BACA JUGA:Cagub Jabar Ahmad Syaikhu Berharap Pilkada Berjalan Lancar Tanpa Ada Konflik

BACA JUGA:Teguh Setyabudi Pastikan Pilkada Jakarta Berjalan Lancar, Antusias Masyarakat Cukup Baik

"Kalau untuk Pilpres kemarin kita lebih banyak, itu hampir 100 pasien, karena Pilpres ini kan nasional KTP-nya, sedangkan untuk Pilkada ini dan Calon Wali Kota Bekasi dan Gubernur Jawa Barat ini hanya untuk KTP-KTP Jawa Barat," terangnya.

Di dalam bilik suara, pasien tampak memahami tata cara pencoblosan. Meski demikian, petugas pengawas tetap hadir untuk memastikan proses pencoblosan berjalan lancar.

Suhartono menyebutkan, pasien diberikan penyuluhan tentang tata cara pencoblosan, memahami tahapan, dan cara melipat surat suara dengan benar.

"Mereka sudah tidak didampingi untuk masuk ke bilik suara,, hanya diarahkan aja harus kemana saat mengambil kertas suara, terus saat pencoblosannya di bilik suara dan sampai selesai sampai dia harus pakai tinta mereka sudah bisa sendiri," kata Suhartono. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads